METRODEADLINE.COM – Dua dari tiga walimurid yang belum kebagian jatah seragam kaos olaharaga dari SDN 6 Metro Utara, tempat anaknya menimba ilmu ikut angkat bicara.
Itu menyusul adanya stetmen Kepala SDN 6 Metro Utara Kodar Aminudin yang menyatakan seragam kaos sudah dibagi tapi kekecilan sehingga ditarik lagi, dan akan diganti yang baru.
Tapi nyatanya hampir setahun seragam kaos olahraga tersebut tak kunjung diberikan hingga mendekati Tahun Pelajaran Baru 2019/2020.
Sugiharto salah satu walimurid menyatangkan pihaknya belum pernah dikasih seragam kaos. Sampai saat ini anak saya masih menggunakan seragam kaos dari Taman Kanak Kanak PKK Karangrejo.
Walaupun ada kabar, kaosnya kebesaran atau kekecilan dirinya belum pernah dapat kabar.
“Pokoknya saya belom pernah dipanggil terkait seragam kaos oleh pihak sekolah, apakah itu kekecilan atau kebesaran. Pernyataan kepsek itu bohong alias hoax,”ungkapnya, Jumat (3/5/2019).
Lebih lanjut, Sugiharto mendesak pemerintah kota (Pemkot) Metro mencopot jabatan kepsek. Lantaran tidak bisa profesional mengayomi walimurid sebagai pemimpin yang diberi amanah untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Masalah seragam kaos saja berani berbohong, apalagi masalah lain. Astaga kok ya ada kepala sekolah kayak gini diangkat jadiin pemimpin disekolah. Masalah kaos sudah setahun kok blom dibagiin, konveksi tukang jahit kan banyak, kalau gak sanggup bilang,”jelasnya.
Senada juga diungkapkan Juwahir walimurid yang belum dibagi seragam kaos. Ia berharap pihak sekolah dapat komitmen dengan apa yang menjadi hak dan kewajiban.
“Sudah bayar lunas saja, seragam masih ditahan dengan berbagai alasan kekecilanlah dan lain-lain sebagainya. Apa lagi yang gratis, pasti lebih ruwet lagi prosesnya. Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali, sangat memalukan sekolah negeri yang katanya gratis kok masih banyak pungutan,”ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari haluanlampung.com, berita yang diangkat oleh beberapa media terkait masalah seragam olah raga, membuat Kepala sekolah SD Negeri 6 Metro Utara, Kodar Aminudin angkat bicara dengan mengundang para awak media untuk melakukan klarifikasi terkait seragam kaos olah raga dan pembelian sampul raport dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis 02/05/2019.
Kodar Aminudin menyampaikan tujuan jumpa pers untuk memberikan penjelasan terkait seragam olah raga dan sampul raport yang diberitakan oleh media online.
“Terkait penahanan kaos olah raga perlu kami klarifikasi, bahwa penahanan itu tidak ada. Kaos itu sudah ada, tapi 3 biji kaos belum terbagikan karena ukurannya salah, Jadi kami usahakan di kembalikan ke pihak konveksi untuk di pesan kembali. Itupun yang mengelola pihak koperasi sekolah,”jelas Kodar.
Kodar menambahkan, jumlah murid yang mengenyam pendidikan di SD Negeri 6 ada 55 siswa, yang sudah mendapatkan kaos sebanyak 52 siswa.
“Jadi kalau di katakan kami menahan atau menganaktirikan siswa yang bulum punya kaos, kemudian tidak boleh mengikuti pelajaran itu tidak benar, itu namanya tidak manusiawi. Jangankan anak yang gak punya kaos, anak yang tidak masuk sekolah saja kami datangin kerumah supaya anaknya bisa masuk sekolah,”jelasnya. (*).