METRODEADLINE.COM – Mulai hari ini, Senin 11 Maret 2019 sesuai kalender pendidikan Provinsi Lampung, seluruh pesertadidik SMP se- Provinsi Lampung mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS). Kegiatana PTS ini merupakan kegiatan rutin setiap triwulan.
Ada hal yang menarik perhatian dunia pendidikan terkait penilaian ini. Hadirnya teknologi tak mungkin lagi di hindari di tengah tengah masyarakat, tidak hanya di daerah perkotaan saja bahkan di daerah pedesaanpun hampir setiap murid memiliki handphone android yang terhubung dengan internet. Teknologi ini bagai bola liar yang menyebar pengaruh positif dan negative, tak luput pula menyentuh dunia pendidikan.
SMP Ma’arif 5 Metro adalah salah satu sekolah di Kota Metro yang manfaatkan teknologi tidak sekedar untuk media social (Medsos) tetapi juga untuk kualitas pendidikan. Di tengah genjarnya upaya pemerintah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ternyata android juga menjadi salah satu alternative ujian berbasis android, saat ini SMP Ma’arif 5 Metro menyelenggarakan PTS dengan android siswa, berdasarkan data ada 20 murid dari 103 murid yang tidak memiliki android, maka solusinya kami menempatkan mereka di ruang laboratorium computer, sehingga setiap peserta didik dapat melaksanakan Penilaian Tengah semester semi online.
Ada kehawatiran dari masyarakat pendidikan dengan adanya ujian berbasis android ini, diantaranya apakah nanti anak tidak mencari jawaban dari internet (Google), kehawatiran ini wajar muncul di masyarakat karena memang mereka mengetahui di google itu semua pertanyaan 90 persen mendapatkan jawaban.
Tetapi ujian berbasis android tidak seperti yang di hawatirkan masyarkat pada umumnya, karena saat ujian tidak ada koneksi internet, sehingga android hanya berfungsi sebagai penangkap singnyal server yang menghantarkan soal.
Ada beberapa kelebihan ujian berbasis android, seperti tidak memerlukan koreksi karena secara otomatis telah di koreksi oleh system sesaat setelah peserta didik menyelesaikan ujiannya, juga tidak memerlukan jaringan internet, bahkan android tanpa kartu telepon selulerpun dapat di gunakan, Selain itu tidak membutuhkan biaya fotocopy, pegawasan siswa lebih simple, karena soal dan jawaban antar peserta didik di acak secara random oleh system, biaya infra struktur sangat terjangkau, cukup dengan server, kabel LAN serta accespoint, itupun hanya sekali dan dapat digunakan berulang kali, selain itu hasil penilaian sangat objektif.
Sekolah yang telah mempersiapkan infrastrukturnya maka selain memakai androin perangkat seperti Personal Computer (PC), Laptop, Notebook, Tablet, juga dapat di gunkan untuk ujian berbasis android ini.
Kelemahan ujian berbasis android ini adalah sangat tergantung dengan Listrik, sehingga antisipasi jika terjadi pemadaman harus di persiapkan oleh pihak sekolah. Mayoritas murid dan wali murid menyambut baik atas di selenggarakanya ujian berbasis android ini.
Menurut Kepala SMP Ma’arif 5 Metro, Machmud Nurokhim, orang tua sangat kagum dan mendukung ujian berbasis android ini, mereka mengatakan luar biasa canggih dunia pendidikan saat ini, ucap salah satu wali murid melalui akun facebooknya yang saat ini berada di luar negeri.
Selain itu Machmud juga berharap Pendidikan di Lampung segera memanfaatkan teknologi di dunia pendidikan khususnya Kota Metro yang merupakan kota Pendidikan. (*)
Rilis : SMP 5 Ma’arif Metro
editor : Freddy Kurniawan Sandi