Banyu Ke Langit” dari Karangrejo Generation
METRO – Memasuki era modern seperti saat ini, perjuangan yang hakiki adalah bagaimana menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan, bercita cita tinggi dan bermanfaat untuk sekeliling dan mengharumkan bangsa. Setidaknya itulah pesan moral yang disampaikan oleh film”Banyu Ke Langit”.
Sebuah film pendek yang diproduksi oleh Karangrejo Generation, dengan melibatkan para warga kelurahan karangrejo sebagai pemeran dan berlokasi shooting di karangrejo Metro Utara
Film pendek yang telah dipublikasi di youtube dan akun facebook serta telah ditonton lebih dari seribu kali tersebut diputar untuk pertama kalinya pada malam puncak peringatan HUT RI ke 73 di Lapangan Karangrejo.
Tokoh banyu yang diperankan oleh alvin sutomo siswa kelas lima SD ini mendapat banyak apresiasi dari masyarakat, tidak hanya itu Bapak Camat Metro Utara, Lurah Karangrejo , Ketua Karangtaruna Kec. Metro Utara dan sejumlah tamu undangan mengaku haru menyaksikan film Banyu Ke Langit.
Abidin selaku sutradara dalam film “Banyu ke Langit” memaparkan bahwa proses shooting film memakan waktu cukup lama yakni dimulai bulan maret 2018 mengingat kru K Generation Picture yang terlibat dalam produksi film pendek ini membutuhkan cukup banyak pemain, dan sett film serta segala properti dan kelengkapannya.
Pada peringatan Hari Kunjung Perpustakaan Daerah Kota Metro, yaitu pada hari rabu, 26 September 2018 jam 19.00 s/d selesai, film pendek Banyu ke Langit juga akan mewarnai layar perak Pusda untuk menonton bersama di halaman perpustakaan daerah.
“Ini juga menjadi kesempatan untuk masyarakat metro yang penasaran dengan filmnya, bisa hadir tanggal 26 september nanti di Pusda Metro” kata apri supriadna salah seorang penata kamera dalam film ini.
Dua lagu yang menjadi soundtrack dalam film ini juga diciptakan khusus oleh musisi lokal, tutut hariyanto. Sementara penyusunan ide cerita melibatkan Ade Sandi, Indra, Yusuf, Rhama, Galih sebagai penulis naskah sekenario.
Ditanya tentang kesulitan dalam proses produksi film ini, Pemuda Karangrejo Generation mengaku hanya pada bagian editing karena membutuhkan komputer dengan spesifikasi yang tinggi.
Akmal sebagai salah satu kru mengatakan semoga kedepan kreatifitas kami dapat lebih difasilitasi oleh pemerintah setempat, misalkan dengan memberi bantuan kamera atau komputer, kami yakin bisa berbuat lebih banyak hal positif. (*)