BUzlNGO – Sanita 48 tahun, IBUNDA alm ADEPUTRA warga RT 3 Desa Tanjung Menanti Kecamatan Babeko Kabupaten Bungo adalah Ibu kandung alm Adeputra karyawan PT. Bina Mitra Makmur ( BMM ) yang tewas pada tgl 5 Mey 2022 lalu, yang di curiga berat atas kematian anaknya yang disebut tewas karena kecelakaan kerja di pabrik kelapa sawit PT. Bina Mitra Makmur (BMM) di Desa Babeko Kecamatan Bathin II Kabupaten bungo.
Menurut ibu korban menjelakan kepada korwil jambi mudia metro deadline.com yang berstatus janda itu dia memiliki anak dua yang pertama alm ADEPUTRA dan anak kedua bernama kulup Usia 7 Tahun.
Kepada media ini orang tua alm ibuk Sanita menjelaskan pada hari Jumat sekira jam 16:00 tanggal 13 Mey 2022 di kediamannya yang beralamat di RT 3 Desa Tanjung Menanti, Sanita ibunda Alam Adeputra menyebut Bahwah sat ini merasa sangat kehilangan, dan sangat kecewa berat terhadap sikap perusahaan PT. Bina Mitra Makmur, yang bergerak di bidang pabrik kelapa sawit yang ada di babeko, dikarenakan atas tewasnya anak kesayangannya, yang bernama Adeputra yang baru menikah 3 bulan lalu dengan istrinya Yesi Putri anak dari keluarga Lukman warga Desa Sungai Buluh dan kini Yesi Putri menantu Sanita itu istri alm Adeputra telah kembali ke rumah orang tuanya di sungai buluh.
Yang sangat menyedihkan hati Sanita ibunda alm Adeputra adalah tiang pertahanan ekonomi yang di banggakan Sanita dan kini udah tiada lagi sedangkan istri alm Yesi Putri telah kembali kerumah orang tuanya dan sekarang Sanita tinggal bersama anak kecilnya yang baru berusia 7 tahun.
Sanita sangat merasa sedih, sedangkan pihak perusahaan belum datang menyampaikan sesuatu kepada saya tentang jaminan sosial terkait dengan kecelakaan yang merenggut nyawa anak saya ucapnya SANITA dengan wajah sedih dan meneteskan air mata, tidak ada yang bisa menolong saya pada peristiwa ini tambah SANITA sambil mengusap air matanya.
Menurut Sanita PT. Bina Mitra Makmur ( BMM ) memberi santunan kepadanya pertama hanya 5 juta Rupiah untuk Doa keselamatan untuk 3 hari dan kedua kalinya 5 Juta Rupiah untuk Doa 3 hari lagi, sedangkan untuk doa itu harus tujuh kali jadi menuju doa yang ke tujuh (7) saya harus jual kalung saya buat biaya selamatan sebab biaya yang 10 Juta dari perusahaan jtu tidak cukup untuk digunakan buat biaya doa pada hari yang ketujuh, sampai saat ini pihak perusahaan PT Bina Mitra Makmur pun tidak ada menyampaikan. ucapan sepatah katapun untuk mengucapkan sepatah kata tentang duka yang saya alami sebagai ibu almarhum. jadi berarti perusahaan Ini hanya butuh tenaga anakku saja dan perusahaan tidak punya rasa toleransi tentang sosial tambah ibu almarhum itu sambil nangis.
Saat ini ibu janda bersama satu anak kecilnya itu sedang mencari pendukung untuk menuntut perusahaan PT Bina Mitra Makmur ( BMM) secara HUKUM dan membantu penanganan mencari langkah mengusut PT Bina mitra makmur untuk mencari Keadilan sesuai dengan undang undang ketenaga kerjaan dan undang undang tentang jaminan sosial lain nya terhadap korban alm Adeputra sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, sebab kecurigaan sanita terhadap kematian anak nya alm Ade putra belum bisa di terima karena banyak pertanyaan besar yang akan ditanyakan kepada penegak hukum sesuai dengan aturan.
Lebih lanjut wanita paruh baya itu menyebut kan jika sudah mendapat pendamping hukum nanti baru di beberkan semua kecurigaan itu dan perbuatan PT. Bina Mitra Makmur ( BMM ) yang tidak memahami kondisi nya.
Wartawan telah berulang kali menghubungi nomor komunikasi seluler dari PT. Bina Mitra Makmur (BMM) tetapi tidak bisa dihubungi.
kades babeko Syaprijal ketika dihubungi oleh wartawan , sekira jam 14:25 Jumat 13 Mey 2022 terkait kejadian 2 orang karyawan meninggal akibat dugaan terhirup biogas, Kades pun menjawab untuk di pertanyakan kepada camat saja.
Menyikapi situasi ini pihak penegak hukum harus bekerja keras dan jenius, untuk mengusut dan mengungkap tuntas kejadian yang memakan korban jiwa di perusahaan ini sebab diduga kuat di perusahaan PT BMM ini ada hal yang tidak beres termasuk beberapa syarat perizinan produktivitas bio gas dan lain lain