Pimpin rapat monitoring ketersediaan minyak goreng di Sumsel.
Palembang,metrodeadline.com- Gubernur Sumsel H Herman Deru memimpin Rapat Monitoring Ketersediaan Minyak Goreng di Provinsi Sumsel bertempat di Griya Agung Palembang, Selasa (26/4).
Dalam rapat tersebut turut hadir Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto, Wakil Ketua DPRD Sumsel, Kartika Sandra Desi serta Pimpinan Perusahaan dan OPD terkait.
Gubernur Herman Deru berjanji akan membentuk tim kesatgasan yang melibatkan unsur TNI/Polri, Kejaksaan serta stakeholder lainnya hingga Kabupaten/Kota di Sumsel. Hal tersebut upaya untuk memantau/mendeteksi ketersediaan minyak goreng curah (MGC) di pasar-pasar termasuk mencari permasalahan distribusi minyak goreng yang selama ini terjadi.
Menurut Herman Deru kebutuhan minyak goreng di Sumsel sebanyak 502 ton perhari, minyak curah 134 ton perhari, kemasan sederhana 170 ton, kemasan premium 198 ton perhari.
“Saya minta komitmen morilnya agar minyak curah yang kebutuhannya 134 ton perhari ini dapat terpenuhi. Karena total kuota produksi perhari itu 180 ton dari tiga produsen yang teralokasi, artinya ada minus dimana, apakah di distribusi, apa transportasi apakah ada kecurangan,” ungkapnya.
Untuk itu Herman Deru membentuk satgas yang memiliki tugas pokok dan fungsinya dan apa saja yang diawasi, artinya dalam tugas ini tidak boleh kaku.
“Satgas ini sampai 3 bulan kedepan, tugas satgas ini juga mencari kejanggalan ataupun kecurangan harga minyak ini. Jika terdapat kecurangan angkut,” tegasnya.
Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto mengatakan satgas ini fungsinya akan mengawasi dari produsen hingga ke pasar.
“Kita tahu di Sumsel ini kita punya 3 produsen. Data dari intelijen kita ada sekitar 886 pasar di wilayah Sumsel. Artinya Progres ini setiap hari kita tahu pasar mana yang kosong minyak curahnya,” ungkapnya.
Untuk diketahui, dari tiga perusahaan yang memproduksi minyak goreng dianataranya PT. Sinar Alam Permai sebanyak 50 ton perhari, PT. Tunas Baru Lampung sebanyak 60 ton perhari dan PT. Indokarya Internusa sebanyak 70 ton perhari. (A.suhendra-ril)