Lampung Tengah – Penyaluran Program Sembako atau BPNT memang selama ini tengah menjadi sorotan publik, terlebih banyak ditemukan permasalahan dalam Program tersebut baik itu penyelewengan sampai monopoli harga oleh oknum-oknum yang tak bertanggung jawab.
Menyikapi hal tersebut Kemensos Tri Risma Maharani terus berupaya melakukan perbaikan mulai dari sidak langsung bahkan upaya inovasi mekanisme penyaluran, yang sekarang melalui Kantor Pos.
Namun para pencari keuntungan tidak habis akal, dengan berbagai cara mereka lakukan bahkan tidak peduli jeritan atau keluhan para masyarakat miskin yang notabene nya mereka tau akan hal tersebut, namun sikap “Nerimo (Nerima)” yang ditambah bahasa – bahasa intimidasi dari para Oknum membuat mereka pasrah.
Seperti yang terjadi di Kampung Watu Agung, Kecamatan Kalirejo Lampung Tengah, Para KPM “MENJERIT” mereka merasa dipermainkan oleh oknum Kampung dan kroninya, Bahkan mereka merasa mekanisme penyaluran yang dilakukan saat ini menambah penderitaan para rakyat miskin.
” Kami disuruh ngambil uang BPNT di Kantor Pos, antri berjam-jam saat puasa, lalu kami disuruh beli ke Bumdes (BUMK), yang harga dan jumlah nya sudah ditentukan oleh Bumdes” jelasnya (21/04/2022).
yang menjadi persoalan mereka bukan kah para KPM bebas membeli bahan pokok sembako dimana pun asal sesuai dengan aturan dan memenuhi unsur karbohidrat, protein dan vitamin.
” Dari Rp.500.000 kami diminta membelanjakan ke Bumdes Rp.300.000, dan dikasih beras satu sak isi 10 Kg, telur 1,5 Kg, minyak goreng 4 Liter, kacang tanah 1/2 Kg, buah pir 1/2 Kg dan kentang 3 biji ” tambahnya
Mereka menilai uang yang mereka belanjakan sebesar Rp. 300.000 tidak sesuai dengan yang di dapat baik kualitas maupun kuantitas nya.
Hasil keterangan Dedi Nastain Selaku Ketua Bumdes Surya Agung yang menjadi tempat pengambilan Sembako, menjelaskan terkait harga masing-masing dengan rincian sbb:
1. 4 liter migor = Rp. 100.000
2. 10 Kg Beras. = Rp. 110.000
3. 1/2 Kg Buah pir = Rp.12.000
4. 1/2 Kg Kacang tanah = Rp.15.000
5. 1,5 Kg Telur = Rp. 45.000
6. 3 biji Kentang = Rp. 8.000
Dengan total belanja Rp. 290.000 dan laba atau keuntungan Rp. 10.000 per KPM yang jumlah penerima keseluruhan di kampung tersebut sebanyak 354 KPM (22/04/2022)
Seperti yang kita tahu, bantuan tersebut merupakan bantuan Pemerintah yang tadinya merupakan Program Bantuan Langsung Non Tunai (BPNT) yang sekarang menjadi Bantuan Program Sembako (BPS) .
Ditahap ke II ini Pemerintah menyalurkan BPNT bulan April sebesar Rp. 200.000 ditambah BLT minyak goreng Bulan April-juni sebesar Rp.300.000 sehingga total yang diterima oleh KPM Rp. 500.000
Sementara Iwan TKSK kecamatan Kalirejo saat dikonfimasi melalui pesan What’s App tidak menjawab, dan ditemui di kediaman nya tidak ada ditempat.
Sedangkan penyaluran tahap pertama memang sudah di konfirmasi terkait hal tersebut, dan waktu itu TKSK menjelaskan bahwa mereka tidak tahu atau dilibatkan dalam penyaluran mekanisme melalui Kantor Pos.” Surat tugas dari dinas bukan kami lagi pendamping nya karena program nya udah ganti, jadi kondisi yang ada sekarang kami tidak tahu bang ” jawabnya.
Lalu siapa yang bertanggung jawab, dan apa fungsi mereka di bentuk oleh Kementrian Sosial. Dalam hal ini diharapkan para Satgas Bansos bisa bekerja secara profesional sehingga benar-benar bisa menjadi harapan masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi persoalan yang memang sudah menjadi sorotan publik.(Suhendra)