Pemerintah Kota (Pemkot) Metro nampaknya harus terus melakukan pembenahan mengatasi masalah kesenjangan sosial dengan melibatkan semua pihak. Apalagi Kota Metro berjuluk Kota Pendidikan memiliki visi Terwujudnya Kota Metro Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya. Sejumalah prestasi baik akademik maupun non akademik pernah di sandang, mulai sekolah tingkat dini hingga perguruan tinggi yang ada di Bumi Sai Wawai. Namun, sayang kondisi tersebut sangat berbanding balik dengan kondisi yang ada saat ini.
Pasalnya, masih banyak ditemukan sejumlah anak-anak terus bermuncul berkeliaran di sudut keramian Kota, dan perempatan lampu merah. Ia melakukan aktivitas untuk mengamen menunggu belas kasihan para dermawan. Berikut ?
Laporan : Fredi Kurniawan Sandi
Memasuki bulan suci Ramadhan 1443 H, dan menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya banyak anak-anak menjadi pengamen bermunculan, baik dari Kota Metro maupun dari luar kota.p
Terik matahari sekitar pukul 10.00 WIB, pada Rabu 6 April 2022, terasa sangat menyengat kulit. Ya, ada pemandangan kurang elok saat melintas di Jl. Suekarno 16c Mulyojati Metro Barat Kota Metro, Provinsi Lampung.
Ada sejumlah sekelomok anak-anak usia dini membawa kardus meminta -minta kepada para pengendara. Terlihat sebagian ada yang memberi dan ada juga pengendara yang cuek.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat jelas dan berimbang tentang latar belakang dan identitas anak tersebut. Tim redaksi mencoba mendekati sekelompok anak-anak tersebut. Bukannya, mendapat sapaan respon yang ramah. Anak-anak tersebut mencoba menghindari wartawan saat akan meliput. Mereka condong untuk bergegas lari saat akan di tanya.
Tak hanya di perpempatan lampu merah 16c Mulyojati. Sejumlah pengamen anak-anak juga terlihat di lampu merah jalur dua Jl.Jendral Sudirman Kota Metro, dan lampu merah Taman Merdeka depan Kantor Walikota Metro.
Sekertaris Dinas Sosial Kota Metro, Ardah mengatakan bahwa, anak yang mengamen di jalan dan lampu merah itu bukan anak terlantar.
“Sudah kita survei ke lokasi bersama tim, ternyata anak-anak tersebut munculnya cuma beberapa jam saja saat melakukan aktifitas. Setelah itu mereka (kelompok red) menghilang dan mereka punya tempat tinggal dan keluarga. Jadi mereka tidak masuk dalam katagori anak terlantar,”tandasnya.(Redaksi)