Jakarta – Kemampuan mengelola risiko menjadi salah satu kunci bagi perusahaan
asuransi agar dapat bertahan (survive) dan terus bertumbuh dan berkembang.
Perusahaan yang bergerak di industri asuransi mendapatkan tantangan untuk
mengelola dan menempatkan dana nasabah dan pihak ketiga (DPK) pada instrumen
keuangan dan investasi yang minim risiko dan memberikan profit maksimal.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi dan keahlian dalam bidang Manajemen Risiko, PT Jasa Raharja kembali
menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Risiko bagi pengurus dan anggota Klaster
Asuransi dan Dana Pensiun Batch II. Kegiatan ini melanjutkan Pelatihan dan Uji
Pemahaman Manajemen Risiko Klaster Asuransi dan Dana Pensiun Batch I, yang
terselenggara pada 19 dan 21 Januari 2022 lalu.
Sebanyak 30 (tiga puluh) peserta yang berasal dari perusahaan Klaster Asuransi dan
Dana Pensiun seperti Asuransi Jasindo, PT BPUI, Jamkrindo, Jiwasraya, IFG Life,
Asabri, RIU, Askrindo, Taspen dan Jasa Raharja berpartisipasi mengikuti kegiatan
training ini secara online, yang berlangsung selama dua hari pada 22 dan 24 Maret
2022.
Kegiatan Pelatihan dan Uji Pemahaman Manajemen Risiko Batch II ini dibuka oleh
Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja Amos Sampetoding.
Dan juga dihadiri oleh Direktur SDM dan Umum PT Jasa Raharja Rubi Handojo, Kepala
Divisi Manajemen Risiko Anggota Klaster, Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Anggota
Klaster, Direktur Bisnis PT Bahana Pembina Usaha Indonesia (BPUI), Para Asesor dan
Peserta Pelatihan dan Uji Pemahaman Manajemen Risiko Klaster Asuransi dan Dana
Pensiun.
Pada pelatihan ini sebagai Pembawa Materi yaitu Direktur Manajemen Risiko dan
Teknologi Informasi Jasa Raharja Amos Sampetoding dengan topik “Risk Management
Fundamental” dan juga Kepala Divisi Manajemen Risiko PT Jamkrindo dengan topik
“Governance Risk and Compliance (GRC)”.
Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja Amos Sampetoding
dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (23/3) mengatakan, “Pelatihan ini sangat
bermanfaat, khususnya bagi perusahaan dalam klaster asuransi dan dana pensiun untuk
melihat persaingan ke depan. Dengan adanya pengetahuan tentang Risk Management
Fundamental dan Governance, Risk and Compliance atau GRC sebagai satu kesatuan,
dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di masa yang akan
datang, sehingga perusahaan tetap survive.”
“Tujuan penerapan Manajemen Risiko adalah menciptakan, melindungi dan meningkatkan Corporate Values. Menciptakan melalui kesadaran risiko (risk
awareness) yang menciptakan daya tahan tinggi dan kemampuan adaptasi yang
fleksibel terhadap segala situasi. Nilai inti Perusahaan yang telah ada (core values)
dipertahankan melalui penerapan sikap dan perilaku risiko yang telah menjadi budaya
dalam Perusahaan. Manajemen Risiko diharapkan tidak hanya melindungi tetapi juga
mampu meningkatkan nilai bagi organisasi”, tambah Amos.
“Pelatihan ini bersifat pembekalan pengetahuan dan keterampilan secara komprehensif
di bidang Manajemen Risiko. Setelah sesi pemaparan mengenai Manajemen Risiko dan
GRC di hari pertama, pada hari kedua para peserta akan menjalani tes atau uji
pemahaman Manajemen Risiko dan GRC dari para asesor”, tutup Amos.