Dua Gedung Milik Pemda Lampura Terbengkalai Dan Diminta Untuk Dirobohkan

Lampung Utara — Dua gedung milik Pemerintah Kabupaten Lampung Utara (Lampura) terbengkalai dan ditenggarai kerap dijadikan tempat maksiat, tokoh pemuda dan aktivis, Adi Rasyid minta lebih baik dirobohkan saja. Kedua gedung dimaksud adalah Gedung Serba Guna (GSG) Pusiban Agung yang berada di Jalan pintu masuk Stadion Sukung Kotabumi, dan Gedung Perpustakaan Daerah yang terletak di Taman Olah Seni (TOS) Kotabumi.

“Kedua gedung itu, dibangun dengan uang rakyat miliaran rupiah. Tetapi tidak dipergunakan dan dibiarkan terbengkalai. Malahan dari info yang kami dapat, gedung itu kerap digunakan untuk pesta narkoba dan mesum oleh. Kalau pemerintah tidak mampu mengelola gedung itu sesuai peruntukannya, sebaiknya dirobohkan saja,” Ujarnya, Minggu (26/07/2020).

Menurutnya Pemkab Lampura sepertinya tidak peduli dengan gedung – gedung yang dibangun megah dengan menggunakan dana APBD, yang merupy uang rakyat. Gedung Perpustakaan Daerah Misalnya, dibangun di-TOS yang merupakan pusat kota Kotabumi. Harusnya gedung tersebut, tidak hanya sebagai sarana Perpustakaan, tetapi juga menjadi simbol kemegahan dan kelengkapan sebuah Kota. Sehingga menarik bukan hanya bagi warga setempat, tetapi bagi warga dari luar daerah. “Sayangnya ini tidak dilakukan pemerintah. Malahan membiarkan gedung itu terbengkalai,” tambah Rasyid.

Demikian pula halnya dengan Gedung Pusiban Agung misalnya. Dulu gedung tersebut merupakan tempat yang paling dituju untuk melaksanakan sebuah kegiatan. Semisal seminar, konferensi, Musyawarah Cabang (Muscab) atau Musyawarah Daerah (Musda), pelatihan dan pelantikan. “Banyak tokoh-tokoh yang dilahirkan dari penyelenggaraan musyawarah gedung itu. Sangat miris ketika saat ini gedung yang dibangun megah tersebut terbengkalai,” terang Adi Rasyid.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Hi. Syahrizal Adhar menyebut, mengatakan jika pembangunan gedung tersebut memang dalam tahapan penyelesaian dan akan dilanjutkan pembangunannya di tahun 2024. Meski begitu, dia menyebut jika kedua gedung itu tidak mungkin luput dari pantauan pemerintah.

”Kalau dikatakan sebagai tempat mesum ya enggak lah, kan ada Pol PP dan Masyarakat secara sosial juga dapat saling mengingatkan,” Katanya.

Pembangunan gedung perpustakaan daerah, lanjut Syahrizal dilaksanakan pada tahun 2018. Sedangkan untuk pembangunan gedung Pusiban Agung sudah dilakukan sejak lama dan sedang dalam tahapan finishing. “Akan kita lakukan pembangunannya di tahun 2024,” Pungkasnya. (Afriando W)

You might also like

error: Content is protected !!