LAMPUNG TIMUR – Menyikapi ucapan Satori anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pengganti Antar Waktu (PAW) yang terindikasi menantang Wartawan Surat Kabar Harian (SKH) ternama khususnya Lampung Post (Lampost), maka Kepala Biro (Kabiro) Surat Kabar Harian (SKH) Lampung Post (Lampost) Kabupaten Lampung Timur, Hairuddin menyayangkan terjadi perihal tersebut.
Iapun dengan tegas akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut dengan cara terlebih dahulu melaporkan ke organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kabupaten Lampung Timur batu kemudian ke aparat penegak hukum.
“Waduh kok bisa gitu, yang mana Desa Tambah Dadi atau lain-lain aku nggak tau apalagi mau kenal Kades atau sejenisnya,” kata bung Hairuddin pada Kamis, 7/5 jam 08.53 WIB melalui aplikasi WhatsApp.
Kabiro SKH Lampost Lamtim merasa heran kenapa Lampost dan media Indonesia group dibawa-bawa, ia berdoa semoga Satori diberikan hidayah dan dibukakan pintu taubatnya.
“Kenapa Lampost dan media group dibawa-bawa, semoga yang nantang-nantang itu dapat hidayah dan dibukakan pintu taubatnya, amin,” imbuh Kabiro SKH Lampost Lamtim itu.
Hairuddin merasa gerah dan geram bahkan berencana akan melaporkan Satori ke PWI Perwakilan Lampung Timur, aparat penegak hukum serta AJI, PWRI dan lain-lain.
“Kita laporkan ke aparat penegak hukum dan organisasi Pers PWI, AJI, PWRI dan lain-lain,” tegas Wartawan senior SKH Lampost Lamtim itu.
Perihal itu mengundang reaksi Wartawan dari berbagai media yang tergabung di group PWI Perwakilan Lamtim dan Metro Deadline serta group oramas lainnya.
Salah satu komentar keras dilontarkan oleh Hariyanto selaku Wartawan dari media online metro deadline Kabupaten Lampung Tengah.
“Hajar jangan kasih ampun, laporkan supaya dia tau rasanya,” tegas Hariyanto pada Kamis, 7/5 jam 08.26 WIB.
Sebelumnya telah diberitakan di media online metro deadline.com pada edisi Kamis, 7 Mei 2020 dengan judul, Anggota BPD PAW Tambah Dadi Nantang Wartawan Hingga Malaikat.