Agus Riawan Dicari Indra Kades Rabala Satu Untuk Dimintai Tanggungjawab
Laporan : Ropian Kunang
LAMPUNG TIMUR – Kepala Desa Raja Basa Lama (Rabala) 1 Kecamatan Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur, Indra kini jarang bertemu dengan Agus Riawan bin M. Rodial. Ia pun akan berupaya membantu untuk mencari dan menemuinya agar segera menyelesaikan urusan hutangnya di PT. Mandala Multi Finance Tbk Way Jepara Kabupaten Lampung Timur atau mengembalikan BPKB atas nama Jumiyati.
“Jarang ketemu, nanti saya cari dan temui dia, biar segera selesaikan masalah ini, saya usahakan bantu”. Kata Kepala Desa Rabala 1, Indra dengan tegas Jumat, 11 Oktober 2019 pukul 17.05 WIB.
Rianto dan Jumiyati pernah tak sengaja bertemu Agus Riiawan sekitar sebulan lalu saat ada acara dilapangan Rawa Jengky Desa Rabala Satu.
“Dia ketemu di jalan nggak sengaja, katanya nunggu muat kayu, nggak tau kayu punya siapa, katanya mau beresin angsuran, nyatanya sudah sebulanan, yang penting tanggungjawab BPKB motorku kata mas Rianto”. Kata Jumiyati menirukan Rianto suaminya pemilik BPKB motor yang telah dijadikan Agus agunan dengan cara licik.
Kewajiban Agus Riawan untuk melunasi angsuran di PT. Mandala Multi Finance Tbk pada bulan Maret 2019 lalu akan tetapi hingga kini belum kunjung dibayar.
Sesuai surat pernyataan tertanggal, 28 Mei 2019, Agus Riawan berjanji akan melunasi angsuran di PT. Mandala Multi Finance Tbk Way Jepara pada, 12 Juni 2019.
Akhirat!
Sangat bahaya dan rugi dunia-akhirat, jika sengaja menunda membayar hutang padahal mampu, seperti dikutip dari www.muslim.or.id. Berikut beberapa hal tersebut:
1) Jika meninggal dan membawa hutang, ia akan terhalang masuk surga meskipun mati syahid
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ
“Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya hutang, maka dia tidak akan masuk surga sampai hutangnya itu dilunasi.”[2]
2) Keadaannya atau nasibnya menggantung/ tidak jelas atau tidak pasti apakah akan selamat atau binasa
Tentu kita sangat tidak senang dengan ketidakpastian, apalagi urusannya adalah di akhirat nanti yaitu antara surga atau neraka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
“Jiwa seorang mukmin tergantung karena hutangnya, sampai hutang itu dilunaskannya.”[3]
Syaikh Abul ‘Ala Al-Mubarfkafuri rahimahullah menjelaskan hadits ini,
قال السيوطي أي محبوسة عن مقامها الكريم وقال العراقي أي أمرها موقوف لا حكم لها بنجاة ولا هلاك حتى ينظر هل يقضى ما عليها من الدين أم لا انتهى
“Berkata As Suyuthi, yaitu orang tersebut tertahan untuk mencapai tempatnya yang mulia. Sementara Imam Al ‘Iraqi mengatakan urusan orang tersebut terhenti (tidak diapa-apakan), sehingga tidak bisa dihukumi sebagai orang yang selamat atau binasa, sampai ada kejelasan nasib hutangnya itu sudah dibayar atau belum.”[4]
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/29942-bahaya-tidak-segera-membayar-hutang-padahal-mampu.html.