Teken Kontrak Blok Corridor, RI Kantongi Investasi Rp3,49 T

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menandatangani Surat Keputusan Persetujuan Perpanjangan dan Penetapan Bentuk dan Ketentuan-Ketentuan Pokok (Terms and Conditions) Kontrak Kerja Sama pada Blok Corridor.

Sejak 2012, blok penghasil gas kedua terbesar di Indonesia itu dioperatori oleh perusahaan minyak dan gas (migas) asal Amerika Serikat (AS) ConocoPhillips melalui anak usahanya ConocoPhillips (Grissik) Ltd. Masa kontraknya akan habis pada 2023.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan perkiraan investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama mencapai US$250 juta atau setara dengan Rp3,49 triliun (asumsi kurs tengah BI per Senin (22/7) Rp13.963 per dolar AS). Tak hanya itu, negara juga menerima pemasukan senilai US$250 juta dari bonus tanda tangan.

“Kontrak Bagi Hasil WK Corridor akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak 20 Desember 2023 dan menggunakan skema gross split,” ujar Agung dalam keterangan resmi, dikutip Senin (22/7).

Dalam kontrak kerja sama baru itu, pemerintah menetapkan ConocoPhillips (Grissik) Ltd sebagai operator dan memegang hak partisipasi (participating interest) sebesar 46 persen. Kemudian, Talisman Corridor Ltd. (Repsol) mengempit hak partisipasi 24 persen, dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor sebesar 30 persen. Hak partisipasi yang dimiliki perusahaan tersebut termasuk hak partisipasi 10 persen yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Turut hadir dalam acara penandatangan, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kepala SKK Migas Dwi Soecipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan badan usaha terkait.

You might also like

error: Content is protected !!