LAMPUNG TIMUR – Ketua Adat Buwai Unyi Desa Sukadana Kecamatan Sukadana, Zainal Abidin Wahid yang bergelar dalam Adat Suttan Paku Alam dan rombongan akhinya bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi.
Sesuai dengan tujuan mereka yang tak lain adalah mempertanyakan perihal anggaran belanja barang dan jasa khususnya untuk biaya pembayaran gaji Ibrahim penjaga Sessat Agung atau Balai Adat Buwai Unyi Sukanana berikut nasibnya beserta kurang lebih 7 orang rekannya kedepan.
“Kami Kesini mempertanyakan kenapa uang gaji penjaga Sessat sudah hampir 6 bulan nggak dibayar”. Tanya Ketua Adat Buwai Unyi Sukadana, Suttan Paku Alam kepada Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi Senin, 24/6 jam 08.35 WIB diruang kerjanya.
Selain itu, terkait dengan biaya untuk pembelian pulsa listrik guna penerangan dan obat pembasmi rumput di pelataran Sessat Agung atau Balai Adat Buwai Unyi Sukadana tidak direalisasikan.
Bahkan, Siebel alat mesin pompa air rusak yang diganti dengan mesin Sanyo menggunakan uang pribadi Suttan Paku dan alat untuk perlengkapan kebersihan.
“Pulsa listrik dan obat rumput sudah lama nggak ada, berikut siebel sumur bor rusak sudah diganti sanyo dibeli pakai uang pribadi 400 ribu belum diganti sampai sekarang”. Papar Zainal Abidin Wahid.
“Diwaktu Kepala Dinas Pariwisata dijabat pak Darsono tidak ada masalah, Sessat kosong tidak ada isi hanya ada tallo, bangunan tidak ada pemeliharaan dan
jalan sudah hancur”. Tegas Suttan Paku sapaan Suttan Paku Alam.
“Mana yang jadi wewenang Kebudayaan yang di merger ke Dinas Pendidikan harus diserahkan. Perlu diperjelas apa dan dimana saja asset kebudayaan, masalah ini tolong diselesaikan jangan sampai ngambang, apalagi penjaga ini menggantungkan nasibnya karena sudah honor puluhan tahun”.
Penjaga Sessat atau Balai Adat Buwai Unyi Desa Sukadana Kecamatan Sukadana, Ibrahim berharap agar haknya dipenuhi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi berikut dana rutin untuk biaya belanja pemeliharaan dan perawatan.
“Saya minta dan diharap gaji saya 6 bulan ini dibayar, begitu juga dana rutin untuk biaya listrik dan obat rumput berikut alat kebersihan seperti sapu dan lainnya, masak kerja nggak dibayar”. Harap Ibrahim.
Seorang tokoh pemuda Desa Sukadana Kecamatan Sukadana, Agussalim meminta agar seluruh permasalahan segera diselesaikan.
“Saya minta agar segala persoalan yang ada segera diselesaikan, mau jadi apa kalau Sessat itu nggak dijaga dan dirawat. Kadang – kadang saya naik darah karena disitu dijadikan tempat anak-anak kumpul-kumpul nongkrong yang nggak ada gunanya”.
Seluruh permasalahan akan diselesaikan dan dikoordinasikan dengan Plt. Bupati Lampung Timur, Zaiful Bukhori.
“Insyaallah secepatnya diselesaikan dan saya akan koordinasi dengan pak Zaiful dulu terkait perihal ini”. Kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi Senin, 24/6 jam 08.40 WIB diruang kerjanya.
Tidak direalisasikannya gaji dan dana rutin untuk biaya pemeliharaan dan perawatan Sessat Agung diduga karena belum dianggarkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Timur.
Namun pihaknya bertanggungjawab dan akan berkoordinasi dengan Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Timur, Thabrani Hasyim.
“Ini masalahnya belum dianggarkan di Dewan maka belum dibayar. Sekarang ini saya yang bertanggungjawab sampai selesai dan nanti saya koordinasi dengan Tabrani”. Janji Kadis Pariwisata Lamtim.
Dilaporkan oleh : Ropian Kunang