LAMPUNG – Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Camat Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur, Raden Gunawan harus rela menempuh perjalanan jauh.
Setiap minggu, Raden harus menempuh perjalanan dengan jarak tempuh kurang lebih 100 – 200 kilometer dari dan ke Kota Bumi Kabupaten Lampung Utara – Sukadana Kabupaten Lampung Timur.
Camat Kecamatan Way Bungur itu mengeluhkan ruas badan jalan tol Gunung Sugih – Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah mengalami kemacetan.
“Bagaimana caranya di tol bisa macet, aneh juga, sudah seperti di Jakarta juga, keluar masuk, persimpangannya kecil, ngebuang ke jalan pintas alternatif jalannya nggak lebar, minimal dilebarkan atau dibuatkan bundaran,” Keluh Raden Gunawan kepada metrodeadline.com Jumat, 10 Mei 201, pukul 17.07 WIB sesampainya di kediamannya di Kota Bumi melalui sambungan handphone
Menurutnya, untuk antisipasi mengatasi kemacetan jalan tol perlu dilakukan rekayasa lalulintas dengan melakukan pelebaran dan bundaran.
“Jadi ada rekayasa lalulintas mana yang keluar dari tol lawat bundaran muter jadi mobil nggak macet,” kata Camat.
Kendaraan mengalami kemacetan hingga empat lapis, khususnya rute Gunung Sugih – Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah.
“Ini nggak, begitu keluar langsung tumpah disitu, apalagi tadi berapa lapis, empat lapis. Gunung Sugih – Terbanggi Besar jalanan kecil paling lebar delapan meter,”ujarnya.
Kendaraan tumpah ruah disatu tempat, sehingga Camat Kecamatan Way Bungur terasa sakit kepala seakan tak ada manfaat melalui tol terkendala macet.
“Tumpah ruah disitu, mobil dari sana sini nambah sakit kepala selintas, untuk apa masuk tol kalau masih macet begitu, susah dibuatnya,”tutupnya.
Merupakan rutinitas Raden Gunawan pulang pergi sebelum dan setelah hari kerja, setiap Minggu petang pergi ke Sukadana sedangkan Jumat petang pulang kampung halaman di Kota Bumi. (Rop)