METRODEADLINE.COM – Isu dugaan Calon Anggota Legislatif DPRD Kota Metro Daftar Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Metro Utara Nomor Urut 1 dari Partai Golkar, menganiaya Tim Suksesnya (Timses) berinisial K (40) warga RW 10 Kelurahan Karangrejo patut dikupas lebih jauh.
Pasalnya, dugaan penganiayaan tersebut sempat dilerai oleh istri caleg dikediamanya Jalan Wr. Supratman 23B Karangrejo, Metro Utara, sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (21/4/2019) lalu.
Hasil penelusuran sejumlah saksi-saksi menyebut bahwa telah terjadi intimidasi hingga pemukulan.
Tapi sayang, korban nampaknya masih trauma dan shock atas kejadian yang menimpa dirinya. Dan tidak ingin kasus nya dibesar-besarkan alias tidak akan dilaporkan kepihak berwajib dengan alasan sudah mengakui kesalahanya dan sudah berdamai antar kedua belah pihak.
Salah seorang rekan korban yang meminta namanya di rahasiakan mengatakan bahwa, kronologis kejadian pada waktu itu koban ini adalah timses kemenangan oknum caleg di TPS lingkungan RW 10 Karangrejo tempat dia tinggal.
“Saya tidak mengetahui secara persis kronologis kejadian pemukulan, tapi yang jelas korban ini dihubungi oleh oknum caleg untuk datang kerumahnya, sesampai disana katanya dicecer sejumlah pertanyaan, salah satunya soal hasil suara di TPS (Tempat Pemungutan Suara) kalah dengan Caleg lain,”jelasnya.
Kemudian korban ini, kata dia lagi disuruh mengaku apa uang untuk serangan fajar yang diberikan untuk memenangkan suaranya tidak diberikan warga.
“Nah, terjadilah cek-cok hingga dugaan aksi pemukulan di dalam rumah oknum caleg tersebut,”ungkap Sumber yang juga rekan korban yang nampaknya juga ketahutan saat dimintai keterangan, Senin (29/4/2019).
Ia sebagai warga ikut prihatin atas kejadian ini. Menurutnya, korban ini takut untuk melapor kepolisi atas dugaan penganiayaan yang menimpanya. Lantaran dugaan oknum caleg ini mengancam ke korban akan dibunuh bila kasus ini diserat ke aparat hukum.
Sementara itu, saat dikonfirmasi atas dugaan penganiayaan yang menyeret nama baiknya. Agus oknum caleg Partai Golkar Dapil II Metro Utara membantah atas penganiayaan terhadap timses atau relawan kemenangan-nya.
“Jadi tidak ada pemukulan, hanya saya klarifikasi kenapa amanah yang saya sampaiakan tidak sampai ke warga. Cuma itu, banyak saksi dirumah tidak ada penganiayaan, “kata dia.
Pria yang akrab disapa Agus Black ini kembali menegaskan bahwa kejadian itu hanya bentuk komitmen yang telah terbangun antara caleg dan timses maupun tim relawan.
“Ya wajarlah saya tanya dan klarifikasi. Disini juga banyak saksi saat saya introgasi K (Timses Red), saya tegaskan tidak ada kekerasan, hanya saya tanya titipan amanah yang saya berikan kok tidak sampai, Cuma itu saja. Saya tegaskan tidak ada pemukulan atau penganiayaan, tidak usah diberitakan. Soalnya sudah saling memaafkan dan uangnya sudah dikembalikan,”pungkasnya. (*)
Sumber : Dirilis dari sejumlah narasumber
Penulis/Foto : Freddy Kurniawan Sandi