Rangkain gelaran Metro Expo 2018 selama 10 hari akhirnya ditutup. Namun, kegiatan tahunan yang diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor Retribusi Jasa Usaha dan perkarkiran di lokasi Samber Park Metro Pusat itu. Terang-terangan dimentahkan oleh Sekertaris Daearah (Sekda) Kota Metro Ir. Nasir A.T.
Menurutnya Metro Expo ini adalah momentum Pemkot Metro untuk refleksi dan evaluasi tentang pencapaian kinerja selama ini. “ Jadi kita koreksi, mana yang bagus kita teruskan dan mana yang kurang bagus kita perbaiki untuk ditata,”uangkap Sekda Metro Nasir usai penutupan Metro Expo 2018, di Lapangan Samber Park Metro Pusat, Sabtu (18/9/2018).
Lebih lanjut, kata Nasir dalam Metro Expo ini pemkot hanya mendapatkan Kasda dari sektor sewa lahan dan pajak hiburan yang sesuai keatuan sudah diatur oleh Perda No.1 Tahun 2016 Tentang Retribusi Jasa Usaha.
“Jadi intinya, kita bukan mau fokus ke PAD. Tapi bagaimana ekonomi masyarakat bergerak, dari data riset kita jumlah transaksi jual beli 75-100 juta, dari estimasi pengunjung 1.000 -1.500 orang perhari, ya itu yang paling penting. Nanti akan kita rilis, semua sudah sesuai dengan Perda yang ada di Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro,”jelasnya.
Sebagai penegas, Nasir menyebut bahwa kegiatan hiburan dipanggung diploting dana masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Dearah).
Disinggung soal pengaduan dan keluhan masyarakat dugaan adanya pungutan liar (Pungli) di Metro Expo 2018. “Ya soal itu, saya sudah serahkan kepada kepolisian dan Satpol PP sudah dibahas juga bagaimana untuk meyikapinya. Jadi untuk hasil nya bisa ditanyakan kepada mereka, terbukti tidak dugaan pungli tersebut,”pungkasnya. (net)