Metro, Metrodeadline.com – Guna menyampaikan informasi dan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem dan bencana, bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raden Inten II Lampung bagian perekonomian Pemerintah Kota Metro menggelar rapat koordinasi prakiraan musim hujan tahun 2025-2026 dan kondisi cuaca di Provinsi Lampung, jum’at (26/9/2025)
Dikatakan Kepala Bagian perekonomian setda Kota Metro Yulia Candra Sari, bahwa BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami kemarau basah termasuk di wilayah provinsi lampung.
“Secara umum, curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk lampung masih tinggi, meskipun telah memasuki musim
kemarau,” ujarnya.
Menurutnya, terdapat beberapa factor kemarau basah.
“Seperti fenomena La Nina sedang menuju fase netral. La Nina membuat suhu dan curah hujan di
Indonesia meningkat, kemudian pergerakan angin di atmosfer, fenomena cuaca global (MJO, gelombang Kelvin &
Rossby), dan juga efek dari perubahan iklim. suhu muka air laut yang makin hangat juga membuat uap air semakin banyak. Inilah
yang menyebabkan awan hujan lebih mudah terbentuk” jelasnya.
Adapun manfaat pada sektor pertanian di musim kemarau basah tahun 2025, meliputi,
• datangnya hujan akan memudahkan petani yang menanam tanaman musiman karena tetap
ada curah hujan.
• hujan juga mengurangi risiko kekeringan yang parah dan ongkos tinggi untuk mendatangkan
sumber mata air. mengurangi risiko gagal tanam akibat kekeringan.
• kekeringan dan kebakaran hutan maupun lahan tidak akan parah.
” Dan untuk dampak negatifnya,
• gangguan pada pola tanam dan panen akibat curah hujan yang tidak menentu. munculnya
serangan hama dan penyakit tanaman karena kelembaban.
• Di bidang kesehatan, beberapa penyakit yang dikhawatirkan datang saat musim kemarau
basah adalah demam berdarah dan diare.
• meningkatkan risiko bencana seperti angin kencang, banjir, hingga tanah longsor,” tuturnya.
Ia menuturkan, bahwa prakiraan curah hujan bulan Oktober
2025, secara umum berkisar 101 – 500mm/bulan (kriteria menengah – tinggi) dengan sifat hujan di Atas Normal (AN).
“Untuk prakiraan curah hujan bulan November 2025, secara umum berkisar 151 – 500mm/bulan (kriteria menengah – tinggi) dengan sifat hujan normal hingga atas normal (N – AN), serta prakiraan curah hujan bulan desember 2025, secara umum berkisar 200 – 400mm/bulan (kriteria menengah – tinggi) dengan sifat hujan normal hingga atas
Normal (N – AN),” katanya.
Yulia menyampaikan, Prediksi Awal Musim Penghujan 2025-2026,
wilayah lampung akan memulai masuk musim penghujan mulai
Oktober dasarian II.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah
longsor penting untuk selalu waspada dan memastikan saluran
air tidak tersumbat guna mengurangi resiko genangan air,” terangnya.
Kabag perekonomian menghimbau, untuk menghadapi musim pancaroba Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.
“Menjaga kesehatan dengan menghindari perubahan cuaca yang cepat, menggunakan perangkat pelindung diri dari terik matahari atau hujan seperti payung atau topi, dan jas hujan, waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor, serta mengupdate informasi dan peringatan Dini cuaca yang dikeluarkan oleh otoritas resmi BMKG,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dikatakan koordinator bidang data dan informasi BMKG Raden Inten II Lampung Rudi Harianto, bahwa pihaknya sejak bulan maret tahun 2025 telah mengeluarkan informasi tentang kemarau basah.
“Jadi kemarin itu musimnya kemarau tetapi masih ada curah hujan yang turun, sehingga curah hujannya setiap bulan di musim kemarau ini relatif banyak jadi banyak faktor-faktor yang mempengaruhi,” paparnya.
Menurutnya, suhu di permukaan air laut wilayah Provinsi Lampung relatif menghangat.
“Sehingga menambah pasokan masa udara berpotensi hujan, walaupun musimnya kemarau tapi jumlah curah hujannya masih ada,” pungkasnya. (Aliando)