Ketua Fraksi Kebangkitan Nasional DPRD Kota Metro Alizar menyatakan menolak penganggaran kembali pembangunan Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai sebesar Rp20 milyar untuk finishing pembangunan dan interior gedung Tahun Anggaran 2019.
Menurutnya, penganggaran kegiatan pembangunan tersebut telah melalui kontrak tahun jakak (Multy Years) sejak 2017 sampai 2018 ini.
“Itu progres pembangunan proyek prestisius, dan perlu dikaji sampai berapa persen sampai saat ini. Banyak dugaan kejanggalan dalam kegiatan tersebut, saya minta jangan terburu-baru dianggarkan lagi. Kita tunggu hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Perwakilan Lampung,”ungkapnya, saat menyampaiakan pandangan fraksi di Gedung DPRD Kota Metro, Rabu (28/11/2018).
Lebih lanjut, kata Alizar jejak rekam (track record) proses pembangunan gedung sesat agung itu selalu tidak pernah tercapai realisasi nilai kontraknya.
“Ya contohnya pada TA. 2017 telah dianggarkan sebesar Rp 13,8 milyar yang teralisasi hanya sebesar Rp 800 juta untuk perencanaan teknis saja. Sedangkan TA. 2018 diangarakan sebesar Rp 26 milyar dan saat ini masih dalam proses pembangunan. Saya berharap Pemkot Metro lebih berhati-hati dalam mempertang jawabkan uang rakyat, jangan sampai proyek tersebut bermasalah dikemudian hari,”jelasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa pernyataan melalui Fraksi Kebangkitan Nasional ini hanya sumbangsih pemikiran dan berdasarakan analis data dan survei lokasi.
“Lolos atau tidaknya usulan dari pandangan lintas fraksi ini, tetap yang menyetujui adalah pimpinan yakni Ketua DPRD Kota Metro. Apakah disetujui penambahan anggaran untuk finishing dengan nilai Rp 20 milyar atau dikurangi, bahkan bisa di coret. Ya kita lihat saat nanti pada ketok palu sidang pengesahan R-APBD 2019 dalam watu dekat ini,”ujarnya.
Sementara itu, Walikota Metro A. Pairin menjawab atas pandangan Fraksi Kebangkitan Nasional. Menurutnya terkait pembangunan Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai, terlebih dahulu akan melaporkan perkembangan pembangunan.
Pada 2017 telah dianggarkan sebesar Rp 13,8 milyar yang terealisasi hanya sebesar Rp 800 juta untuk perencanaan teknis. Lalu 2018 dianggarkan sebesar Rp 26 milyar dan akan direalisasikan sepenuhnya untuk pembangunan fisik awal gedung.
“Untuk itu, pada 2019 sebagai kelanjutan pembangunan fisik Pemkot Metro kembali mengangarkan sebesar Rp20 milyar untuk finishing pembangunan dan interior gedung. Oleh karna itu, dinas terkait sudah menghitung mengajukan permohonan untuk perhitungan realisasi fisik dan keuangan yang gunanya untuk membayar pihak ketiga,”ujar Walikota Metro A. Pairin atas jawaban terhadap pandangan umum Fraksi Kebangkitan Nasional DPRD Kota Metro. (*)
1 thought on “Fraksi Kebangkitan Nasional Tolak R-APBD 2019 Finishing Gedung BSW ”