Pemkot Metro menertibkan ratusan pedagang kaki lima (PKL) dan aneka permainan dari Taman Merdeka. Sebagai lokasi baru, Pemkot menyiapkan Pusat Kuliner Nuwo Intan dan eks Kantor Transmigrasi, yang terletak tidak jauh dari Taman Merdeka.
Proses penertiban Taman Merdeka, melibatkab ratusan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) dan petugas Polres Kota Metro, yang memblokir seputar pintu masuk Taman Merdeka. Sejumlah pedagang yang mencoba nekad memasuki lokasi, dihadang oleh blokade petugas.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Metro, Leo M Hutabarat, mengatakan, pengosongan Taman Merdeka dari PKL dan aneka permainan, merupakan salah satu bentuk penataan pedagang, serta mengembalikan fungsi taman sebagai ruang terbuka hijau. Dan, sebagai lokasi baru, Pemkot sudah menyiapkan Pusat Kuliner Nuwo Intan dan eks Kantor Tranamigrasi bagi para pedagang.
“Kami menyiapkan dua lokasi tersebut, sebagai pengganti,”jelasnya.
Kesempatan yang sama, Kasat Pol PP Kota Metro, Imron menambahkan, Pemkot Metro sudah memberikan waktu yang cukup panjang bagi pedagang untuk berpindah ke lokasi yang sudah disiapkan.
“Waktu yang diberikan cukup panjang, sejak tahun 2017. Sudah beberapa kali dilakukan pertemuan dengan pedagang juga, dan mereka setuju,” jelas Imron.
Menurutnya, untuk menjaga agar pedagang tidak kembali menggelar dagangannya di Taman Merdeka, pihaknya akan menempatkan sedikitnya 30 personil pada sejumlah titik.
“Mereka akan berjaga selama satu bulan ke depan. Harapan kami, pedagang tidak kembali lagi,” ucapnya.
Sementara, sejumlah pedagang mengaku keberatan dengan kebijakan Pemkot. Menurut mereka, lokasi berjualan di Taman Merdeka strategis, karena lokasi tersebut sebagai salah satu tujuan wisata.
“Kami berjualan di sini karena taman ini merupakan tempat wisata,” kata Alex, salah seorang pedagang makanan. (*)
*Sumber : Perspektiflampung.com