Pembangunan Jembatan Gantung Jelujur Diduga Sarat Ketidak Beresan

Metrodeadline.com
Lampung Selatan – Pembangunan Jembatan Gantung Jelujur yang ada di Desa Rulung Mulya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan diduga sarat ketidak beresan. Yang mana jembatan tersebut mengunakan anggaran APBN (Kementrian PUPR) dengan pagu anggaran 4 miliyar yang dilaksanakan oleh CV. PL.

Berdasar informasi yang dihimpun, sumber mengatakan bahwa,” pembangunan jembatan Jelujur telah terjadi pemutusan kontrak. Namun setelah pemutusan kontrak jembatan tersebut tetap dilaksanakan proses pembangunan nya yang diduga dilaksanakan langsung oleh PPK.

Mendapat informasi tersebut, team media ini, mencoba menelusuri informasi termasuk mendatangi lokasi pembangunan jembatan. Info yang didapat dari lapangan berdasar wawancara dengan warga dan narasumber. Media ini coba menemui pengawas dalam pembagunan jembatan itu namun ketika di tanyakan kepada para pekerja yang ada dilokasi mengatakan,” Hari ini tidak ada mas pengawasnya, biasanya ada tapi hari ini pengawas sedang pulang,” Ungkap salahsatu pekerja.

Mendapati pengawas tidak ada dilokasi redaksi mengirimkan konfirmasi tertulis guna mendapat keterangan sebagai penyeimbang pemberitaan kepada yang diduga sebagai PPK yang berinisial Why.
Dalam konfirmasi tertulis disampaikan beberapa poin pertanyaa yang diharapkan jawaban nya dari yang berinisial Why. Namun bukan jawaban konfirmasi tertulis yang didapat justru redaksi mendapat telpon dari orang yang mengaku sebagai adik dari sdr. Why yang berinisial Bmbg. Dalam sambungan telephone pria mengaku Bmbg mengatakan,” saya Bmbg Mas, adeknya Pak Why kapan kita bisa ngobrol-ngobrol ngopi bareng di Balam,” Ucapnya.

Dari beberapa kali telpon dan chat via WA pria berinisial Bmbg mengajak untuk ketemuan di Haji Mena Bandar Lampung. Namun redaksi tidak meng iyakan karena sedang diluar kota Bandar Lampung. Sampai berita ini di terbitkankan tidak ada jawaban dari konfirmasi yang disampaikan oleh Why selaku PPK dalam pengerjaan jembatan Gantung Jelujur, hanya pria yang mengaku bernama Bmbg yang membalas Chat WA mengatakan, Katanya mau ketemu dulu,” Pesan dia kepada media ini.

Dari pantauan dan pengumpulan informasi yang di gali oleh media dilapangan didapat sebuah pertanyaan,”apakah ada adendum penambahan nilai karena di lpse pemenag tender dengan nilai kontrak sebesar 3.199.502.400,50 dari pagu 4.000.000.000 rupiah.
Dilapangan ditemukan pengecoran yang banyak sambungan, apakah itu sudah sesuai dengan metode pekerjaan. Apakah kedepannya tidak berakibat fatal pada struktur jembatan ditambah lagi beton yang encer pada saat pengecoran (slump test) diduga tidak sesuai speck.

Waktu pelaksanaan pekerjaan apakah masih berlajut ke tahun 2023. Apakah ada adendum penambahan waktu atau pekerjaan diambil alih oleh PPK langsung
Progres pekerjaan sampai saat hari ini yang terpasang diperkirakan masih belum mencapai target
Dari fakta dan temuan diatas, Aparat penegak hukum (APH) diharap turun untuk menyelidiki dan memeriksa pekerjaan pembangunan jembatan yang diduga sarat ketidakberesan tersebut.

Selain itu warga juga mengeluhkan jalan yang rusak akibat kendaraan-kendaran pembawa material dalam pekerjaan jembatan tersebut. Salah satu RT yang ditemui media ini mengatakan,” Jalan akses menuju lokasi rusak parah mengakibatkan jalan susah dilewati, kami berharap nantinya ada pertanggung jawaban untuk perbaikan jalan tersebut,” ungkapnya. (Team)

You might also like

error: Content is protected !!