Hati-hati Penipuan, Modus Operandinya Kehilangan Surat, Penemu Diiming-imingi Imbalan

Lampung Timur – Ditemukan amplop warna coklat berisi surat berharga dan cek Bank Rakyat Indonesia dengan nilai milyaran rupiah.

Amplop itu ditemukan oleh Umam (18) dan Aji (18) warga Desa Sukadana Pasar Kecamatan Sukadana di perempatan Jalan Hi. Nawawi – Kolonel A. Basri Desa setempat tak jauh dari rumahnya.

Tampak pada bagian luar amplop itu terdapat tulisan PT. Bina Industri Company dan Surat Penting serta nomor handphone (HP) 0852 3332 9812 berwarna biru.

Sementara, surat izin usaha perdagangan SIUP Besar yang diduga mencatut nama Herman Pangaben, SE,MM NIP. 0700 22937 Kepala Dinas Perindag Sumatera Utara.

SIUP Besar atas nama Pemilik / Penanggung jawab Ir. Hernis Nasution selaku Direktur dengan nomor handphone 0852 3332 9825.

Tak tanggung-tanggung, selain SIUP juga terdapat cek Bank Rakyat Indonesia dengan nilai Rp.5,900,000,000.- (Lima Milyar Sembilan Ratus Juta Rupiah).

“Kami nemuin amplop, didalamnya ada cek uang lima milyar sama surat (SIUP) ini diperempatan depan sana,” kata Umam dan Aji pada Selasa, 11 Mei 2021 sekitar pukul 15.30 WIB.

Setelah dihubungi oleh kedua pemuda itu, ternyata kedua nomor handphone (HP) tersebut tidak ada yang dapat dihubungi.

Merasa curiga, Wartawan Media ini memberi saran kepada kedua pemuda itu agar berhati-hati dengan modus operandi penipuan.

Ketika ditelusuri keberadaan PT. BIC guna membuktikan kebenaran ternyata tidak ditemukan website perusahaan itu.

Diluar dugaan, terdapat panggilan dari nomor 0852 3332 9825, menghubungi Wartawan Media ini namun tanpa komunikasi hanya call me.

Selanjutnya, tak lama setelah call me melalui nomor 0852 3332 9812 diperoleh kiriman pesan singkat atau short message servis (SMS).

SMS tersebut berbunyi, bagi yang menemukan surat penting segera hubungi pihak PT. Bina Industri Company dan akan diberi imbalan uang sebesar Rp.25 juta.

“PT.BINA INDUSTRI COMPANY,bagi yG m’nemukan surat penting,sgr:hub.
Kami akan beri imbalan brupa uang.25’juta.trims.” demikian bunyi SMS penipu pada pukul 16.52 WIB.

Setelah dijelaskan, rupanya Aji telah menduga amplop itu yang ditemukannya tersebut adalah modus penipuan.

“Saya memang udah nebak pasti nipu, nggak mungkin soalnya tadi kami ketemunya ngegeletak ditengah jalan,”

“Malah tadi ada yang nelpon aku lagi, suaranya nangis-nangis, tapi nggak aku hiraukan,” pungkasnya. (RK)

You might also like

error: Content is protected !!