Soal Pariwisata, E.Rudiyanto Minta Pemerintah Beri Kepastian Hukum Bagi Investor dan Wisatawan

Direktur Kantor Hukum Nusantara Raya, Kota Metro, E. Rudiyanto, SE,. S.H

Metrodeadline.com, – DPD Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Kota Metro menggelar ngopi diskusi berseri bareng dengan tema peran pemuda dalam pembangunan pariwisata. Kegiatan berlangsung di Markas Ormas  GML Metro, Jl. Sutomo Hadimulyo Barat, Metro Pusat Kota Metro, Selasa (02/03/2021).

Diskusi menghadirkan tiga narasumber yakni, Ketua DPRD Kota Metro, Tondi Nasution, Ketua AMPI Kota Metro, Deni Sanjaya, dan Kadis Pariwisata yang di wakili Sekertaris I Putu Ganepo, dan di hadiri sejumlah tamu undangan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Kantor Hukum Nusantara Raya, Kota Metro, E. Rudiyanto, SE,. S.H menyebut bicara soal pariwisata yang perlu diperbaiki adalah kenyamanan.

 

“Jadi buat apa (pemerintah red) membangun tempat pariwisata sebagus apapun, kalau pengujung tidak diberi kenayamanan saat ke Kota Metro. Ini adalah PR (Pekerjaan Rumah) kita bersama, agar masyarakat luar Kota Metro dan investor nyaman saat berkunjung atau membuka usaha di Bumi Sai Wawai,”ungkapnya.

 

Rudi kembali menegaskan dan meminta pemerintah dan DPRD serta stakholder terkait untuk memberikan kepastian hukum aman nyaman bagi para wisatawan dan investor yang ingin masuk ke Kota Metro.

Sementara itu, Sekertaris Disporapra Kota Metro,  I Putu Ganepo mengatakan bahwa, terkait dengan masalah pariwisata tidak bisa bicara satu dua kelompok saja.

“Jadi apa yang sudah dilakukan Disporapar selama ini, terkait masalah ekonomi kreatif sudah ada bidangnya masing-masing. Jadi untuk pariwisata kita sudah mementuk kelompok-kelompok wisata di masing-masing kelurahan,”ungkapnya.

Ganepo berharap melalui diskusi berseri ini. Pemuda harus ikut andil memajukan pariwisata, disamping pemerintah juga konsentrasi fokus membenahi dari segala aspek penunjang.

“Ya, terkait masalah ekonomi kreatif kita sudah melaksanakan pembinaan, dan workshop rutin. Dan masalah ekonomi keatif ini tidak asal bicara, karna saat memberikan arahan kepada pelaku-pelaku ekonomi kreatif kita juga harus berfikir apa yang dibuat dan bagimana cara pemasaranya,”ujarnya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Metro,  Tondi Nasution menyebut distinasi wisata di Kota Metro belum ada impact positif bagi masyarakat.

“Jadi seberapa pun pemerintah mengangarkan pembangunan pariwisata, tanpa adanya campur tangan dan dukungan masyarakat tidak akan terwujud,”ungkapnya.

Politisi dari Partai Golkar ini mengaku selalu terbuka atas kritik, saran dan masukan dari semua elemen masyarakat. Tentunya demi kemajuan Kota Metro.

“Silahkan datang ke DPRD kita semua (wakil rakyat red) selalu welcome dan terbuka. Soal kritik boleh, tapi kritik yang solutif. “Pemerintah ini kan mengayoni semua. Saya yakin semua tujuannya baik harus diakomudir. Satu point, ketika bicara pariwisata, tentu harus didukung dan menyediakan barang dan jasa, agar pariwisata berkembang,”jelas Tondi yang juga merupakan Ketua Pemuda Pancasila Kota Metro. 

Ditempat bersamaan, Ketua ORMAS GML Kota Metro, Slamet Riadi mengatakan bahwa, diskusi ini akan dgelar rutin sepekan sekali.

“Diskusi tadi ada beberapa sub pokok pembahasan yang sangat menarik dan krisial, pada intinya masih banyak sekali hambatan-hambatan tekait dengan sektor kepariwisataan  yang ada di Kota Metro,”terangnya.

Lebih lanjut, kata Slamet terkait masalah pembangunan. Menurut kaca mata GML sudah signifikan atau ada, namun yang menjadi persoalan pada tahap perawatan dan infrastukturnya.

“Jadi master plan yang dibuat pemerintah selama ini sudah salah kaprah. Akses infrastuktur menuju tempat wisata belum di benahi sudah membangun spot-spot pendukung dilokasi wisata. Ini yang saya sesalkan. Melalui diskusi ini, saya berharap kedepan ada sinergitas pemuda dan pemerintah untuk bersama-sama membangun destinasi wisata di Kota Metro agar lebih baik lagi,” pungkasnya.(*)  

You might also like

error: Content is protected !!