CORONA ITU ADA, BERBAHAYA DAN DAPAT DICEGAH
Oleh : Bertholomeus Jawa Bhaga, M.Pd.
Kasus terkonfirmasi positif Covid -19 dan kematiannya semakin hari kian meningkat. Pemerintah berupaya untuk menekan laju penyebarannya dengan berencana melakukan PSBB secara nasional. Tetapi perlu diingat bahwa upaya ini mesti berbanding lurus dengan kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk mengubah perilaku yang selama ini masih belum patuh menjadi patuh pada protokol kesehatan. Juga, jauh dari itu : diawali dengan keyakinan bahwa Corona itu memang ADA.
Dalam berbagai platform media sosial dan percakapan lisan di dunia nyata sering dibaca dan terdengar ada yang tidak mempercayai jika Corona ini memang benar ada.
Sejak awal pandemi ini melanda dunia, bahkan santer diberitakan dan diperdebatkan jika Corona ini hanyalah isu untuk mengalihkan pikiran semua warga dunia, adanya konspirasi ekonomi pada negara-negara maju, juga ada berbagai upaya lainnya yang terselubung untuk kepentingan tertentu. Dan inilah awal dari ketidakpercayaan hampir sebagian besar masyarakat bahwa Corona ini ada.
Pada berbagai literatur ilmu kesehatan dan berbagai ulasan para ahli kesehatan padahal sudah sangat jelas bahwa Corona ini memang benar-benar adanya dan ditandai dengan adanya berbagai mutasi virus dari waktu ke waktu.
Sependek ingatan saya, pernah mendengar sebuah adagium kira-kira seperti ini : membuktikan kebenaran kepada orang-orang tolol adalah hal yang mudah, yang sulit adalah membuat semua orang tolol itu menerima kebenaran tersebut.
Adagium ini sesungguhnya berisi pesan yang sangat dalam bahwa pada saat ini kita tidak sulit untuk membuat orang percaya jika Corona itu ada, tetapi yang sulit adalah membuat orang-orang untuk berperilaku yang benar melawan Corona.
Tidak ada cara yang sulit untuk membuat kita menjadi percaya jika Corona ini benar-benar ada. Buktinya adalah ada begitu banyak korban berjatuhan hampir setia hari dan terjadi di setiap daerah.
CORONA BERBAHAYA
Bukti bahwa Corona berbahaya adalah dengan adanya jumlah kasus kematian yang terus meningkat. Hampir dipastikan bahwa setiap hari tren kasus kematian selalu mengalami kenaikan dan terjadi hampir di semua daerah.
Kita juga dapat melihat betapa berbahayanya virus ini adalah dengan adanya berbagai larangan, pembatasan, dan kebijakan yang muncul sebagai akibat dari merebaknya pandemi ini.
Di dunia pendidikan, hampir dapat dikatakan proses belajar mengajar menjadi lumpuh. Guru-guru tidak dapat bersua dengan para peserta didik untuk mengajar dan mendidik mereka.
Di dunia bisnis, ada begitu banyak hambatan yang terjadi, dampaknya adalah ekonomi menjadi morat marit, kehidupan menjadi semakin sulit lalu timbul berbagai masalah ikutan yang melingkupinya misalnya masalah sosial seperti pencurian, perampokan dan lain sebagainya.
Dalam dunia pariwisata juga mengalami berbagai hambatan yang berakibat pada menurunnya pendapatan baik para pelaku bisnis pariwisata (owner hotel, rumah makan, biro perjalanan) dan lain sebagainya sebagai akibat dari arus wisatawan yang turun drastis.
Itulah deretan bahaya Corona jika dilihat dari bahaya bagi kesehatan juga bahaya yang ditimbulkan sebagai efek ikutannya. Jadi jika dipikir secara akal sehat sesungguhnya Corona telah membawa begitu banyak perubahan-perubahan yang luar biasa dalam berbagai segi kehidupan umat manusia.
CORONA DAPAT DICEGAH
Setipa permasalahan apapun selalu berkaitan dengan yang namanya perilaku. Apapun itu. Ada beberapa contoh hubungan antara perilaku dengan dampak yang akan terjadi. Kita mulai dari contoh yang tidak ada kaitan dengan Corona, agar membawa kita pada sebuah pemahaman yang benar bahwa ternyata perilaku menjadi salah satu faktor penting untuk sebuah kebaikan .
Pertama, sepeda motor baru dari delaler, dirancang dengan begitu baik yang melewati berbagai macam percobaan dan standar-standar produksi dengan teknologi tingkat tinggi, dijual kepada konsumen. Harapannya adalah konsumen menggunakan itu dengan baik dan benar, memahami semua tombol yang ada agar motor tetap awet dan dapat dipakai dalam tempo yang lebih lama, namun karena PERILAKU konsumen yang tidak benar maka dalam penggunaannya dapat merusak motor tersebut lalu berakibat pada memperpendek umur motor. Motor menjadi cepat rusak.
Kedua, pengendara motor di jalan. Karena tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas, misalnya saat lampu merah menerobosnya, tidak memakai helm, mencopot kaca spion, dan lain sebagainya maka karena PERILAKU tersebut akan mendatangkan bahaya bagi dirinya. Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi padanya.
Ketiga, pergaulan remaja yang tidak ada batasan, karena PERILAKU ini dapat membawa mereka pada tindakan-tindakan yang merusak masa depan mereka maupun masa depan orang lain. Dapat menjadi pengguna maupun pengedar narkoba misalnya. Ini juga akibat dari PERILAKU. Dan masih banyak contoh lainnya yang aktual dan kontekstual.
Dari berbagai contoh diatas, jika kita kaitkan dengan penyebaran virus Corona ini, maka kita punya keyakinan yang kuat dan besar bahwa : Corona ini dapat dicegah jika kita berperilaku benar dalam mencegahnya yakni tetap memakai masker (dengan benar), tetap mencuci tangan (dengan benar) dan tidak mendekati kerumunan orang ( social distancing), dan tidak berjabatan tangan atau berdesak-desakan (phisycal distancing).
Lebih dari itu : kita mesti sadar bahwa Corona akhir-akhir ini ibarat telah menjadi musuh dalam selimut. Apa artinya? Ya, sekarang telah terjadi transmisi lokal yang begitu besar. Ini berarti kita tidak mesti hanya takut pada mereka yang datang dari daerah luar, justru mesti lebih diwaspadai adalah sesama yang di sekitar kita karena tanpa disadari bahwa kita akhirnya menjadi bingung kasus transmisi lokal justru semakin marak terjadi dan akan menjadi sangat sulit mencari tahu si A kena dari siapa, kapan dan di mana karena Corona memang sudah ada di dekat kita. Corona seperti musuh dalam selimut.
Akhirnya, mari kita buka pikiran kita bahwa Corona itu benar-benar ada, berbahaya tetapi dapat dicegah mulai dari diri kita sendiri, sekarang dan berperilakulah dengan benar. Sekian.
Maumere, 8 Januari 2021
BJB
Editor : Wylyam C.h
