METRODEADLINE.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan peninjauan Pasar Cendrawasih yang selesai di rehabilitasi menghabiskan Rp. 3,7 Milyar Tahun Anggaran 2018 Kota Metro. Walikota didampingi Wakil Walikota, Kadis Perdagangan, dan Ketua Himpunan Pedagang Kaki Lima Metro (HKPLM), Jumat (14/6/2019).
Dalam peninjaun tersebut, Walikota Metro menyampaikan bahwa, akan ada pembongkaran diarea pasar cendrawasih karena kita semua mengharapkan adanya lahan parkir.
Selain itu, Achmad pairin pun memaparkan agar Setiap pasar dapat memiliki fasilitas umum seperti kotak sampah,mushola, dan yang paling utama yakni keindahan dari pasar.
“Ya, pembangunan kali ini pun, harus terencana terutama harus adanya sarana transportasi pemadam kebakaran dan lain-lain, karena bencana paling besar dipasar cendrawasih yaitu kebakaran,”ujarnya.
Diberitakan sebelumnya :
DPRD Metro Soroti Proyek Rehap Pasar Cendrawasi Rp3,7 M
Ketua Komisi I DPRD Kota Metro Basuki melalui Sekertaris Komisi I DPRD Kota Metro Nasrianto Efenddy menyatakan bahwa tujuan sidak ini untuk mengontrol proyek Dinas Perdagangan Kota Metro. Dimana proyek tersebut diketahui tender lelang dimenangkan oleh PT. Haberka Mitra Persada dengan masa pelaksanaan 150 hari kalender.“Kami sengaja sidak kelokasi untuk mengecek langsung sejauh mana perbaikan pasar, dan sejauh mana pemasangan ekskalator, dengan harapan pengerjaannya dilakukan dengan benar,”unkapnya.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini meminta pemborong, rekanan, dan pengawas PPK Dinas Perdagangan dapat bekerja secara profesional dalam hal kualitas dan mutu hasil pekerjaan rehabilitasi.
“Itu proyek rehabilitasi nilainya cukup fantastik ya, sebesar Rp3,7 milyar. Ya kalau hanya pemasangan satu buah eskalator naik dan rehab rangka atap baja dan perapian los hamparan, cat dinding, dan lain-lain harusnya bagus sesuai spek RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan). Saya harap ekskutif ikut mengawasi dengan baik, kalau tidak sesuai harus ditegor karna ini uang rakyat, jadi pembangunan untuk kenyamanan pedagang dan pembeli,”tegasnya.
Sejauh ini, kata Nasrianto sudah banyak masukan dan kekhawatiran dari pembeli. Salah satunya mereka menilai kenapa hanya pemasangan satu buah ekskalator naik, sedangkan ekskalator turun tidak ada.
“Jadi itu yang menjadi keluhan masyarakat terutama pembeli atau pedagang yang sudah lanjut usia (Lansia), ditambah gedung pasar Cendrawasi itu bangunan lama dan sudah banyak yang keropos mereka (Pedagang Red) khawatir roboh menimpa pedagang dibawah. Sedangkan proyek itu hanya rehabilitasi, sama sekali tidak menambah tiang atau merubah pondasi”urainya, menirukan keluhan pedagang.
Ia menambahakan para pedagang juga menayakan untuk rehab los-los dan hamparan lantai atas itu apakah untuk pedagang basah seperti sayur-mayur, ikan, sembako atau pakaian. Pasalnya saat dilihat kasat mata saat ini bentuk progresnya untuk pedagang sayuran.
“Sudah kita cek, bentuknya memang benar. Ada sorokan bawah dan mirip hamparan los petak-petak seperti pedagang basahlah, makanya akan kita pertanyatakan nanti. Kalau itu benar sudah tidak paslah, karna dari awal mayoritas itukan untuk progres prioritas menampung atau merelokasi pedagang kaki lima seperti asesoris, pakaian, sepatu, dan lain-lain. Kan sudah ada pasar basah di Terminal Kota, kenapa lantai atas bentuknya seperti pasar basah, nanti akan kita panggil dinas terkait, klarifikasi apakah memang gambar RAP seserti itu atau bagaimana,”pungkasnya.
Proyek Rp3,7 M Lelang Ulang, DPRD Warning Pemkot Metro Percepat Pekerjaan Fisik
METRO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro meminta kepada Pemkot Metro dapat segera mempercepat pembangunan di bidang pekerjaan fisik. Itu menyusul puluhan tender proyek hingga pertengahan Agustus 2018 ini masih ada yang belum dikerjakan.
Wakil II Ketua DPRD Kota Metro Hj. Nuraida menyatakan bahwa dari sejumlah rekomendasi yang diberikan Badan Anggaran DPRD kepada Pemkot Metro (hari ini red), salah satunya agar mempercepat pelaksanaan pekerjaan fisik.
“Jadi untuk menghindari keterlambatan pekerjaan fisik, agar pelaksanaan pekerjaan dapat dimulai sejak awal tahun angaran. Tidak seperti selama ini dilaksanakan. Dimana banyak pekerjaan fisik yang dimulai menjelang berakhirnya tahun anggaran, dan ini sudah tidak benar, harus saya warning agar menjadi bahan evaluasi eksekutif,”ungkapnya usai Rapat Paripurna DPRD Kota Metro Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2017, Rabu (8/8/2018).
Politisi dari Partai Gerindra ini juga mendesak Pemkot agar dapat membenahi regulasi terkait pengawasan seluruh proyek yang dijalankan. Hal tersebut diperlukan guna menjaga dan mengoptimalkan proyek yang seluruh pembiayaanya bersumber dari uang rakyat.
“Saya tegaskan juga agar proyek rehabilitasi pasar Cendrawasi segera dikerjakan. Itu proyek nilaianya cukup besar mencapai Rp 3,7 Milyar dan pasti memakan waktu cukup lama. Belum lama ini saya lihat LPSE dilakukan lelang ulang, ada apa? Jangan sampai proyek itu bermasalah. Jadi sebagai wakil rakyat tugas kita mendorong eksekutif untuk dipercepat proyek tersebut,”pintanya.
Tak hanya itu saja. Setiap tahun, sektor pendidikan dan kesehatan juga mendapat skala prioritas.
“Artinya setiap tahunya banyak uang rakyat yang dibelanjakan untuk kedua bidang tersebut. Apabila tidak maksimal, tentunya merugikan semua pihak,”pungkasnya. (*)
1 thought on “Direhab Rp3,7 M, Walikota Metro Tinjau Pasar Cendrawasi”