Jakarta – Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China belum ada tanda-tanda usai. Imbas dari ketegangan antara dua negara adidaya bakal dialami Indonesia.
Kira-kira apa saja dampaknya ke Indonesia? Ketua umum kamar dagang dan industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani menjelaskan dampak perang dagang AS-China ke Indonesia sebenarnya tidak terlalu besar, pasalnya Indonesia itu masih kecil sekali untuk bagian dari global value chain.
Dia mencontohkan, Indonesia memang berbeda dengan Vietnam, Malaysia dan Thailand yang memang sudah ketergantungan dengan kedua negara tersebut sehingga dampak akan terasa. “Tapi ada dampak juga ke Indonesia meskipun kecil, seperti ekspor kita ke AS itu besar, ini pengaruh,” ujar Rosan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2019).
Tak hanya dampak negatif tetapi ada juga dampak positif yang akan didapatkan. Dia mengatakan sudah berbicara dengan teman-teman asosiasi tekstil, misalnya mereka menyatakan ekspor tahun ini malah naik 25% -30%, karena barang-barang China dikenai tarif sehingga jadi lebih kompetitif produk ekspor dari negara lain.
“Perusahaan ban juga menyatakan hal yang sama, ekspornya ke AS juga naik sekarang, jadi mereka malah bercanda kalau bisa sih perang dagang ini agak lama. Tapi kan tidak bisa begitu,” kata Rosan.
Menurut Rosan pengusaha bisa memanfaatkan momentum perang dagang ini untuk berkompetisi menarik investasi agar masuk ke Indonesia, sehingga Indonesia bisa menjadi negara relokasi untuk produksi.
“Kebanyakan investasi selama ini kan masuknya ke Vietnam, Malaysia, Bangladesh dan Thailand, Indonesia masih kurang,” jelas dia.
Menurut Rosan, saat ini sebetulnya pemerintah sudah mencoba untuk membuka pasar ekspor baru. Seperti Timur Tengah sampai Afrika dengan barang ekspor yang lebih banyak. (kil/hns)
Sumber :https://finance.detik.com