LAMPUNG TENGAH – Rumah gribik berlantai tanah tidak layak huni milik mbah Sarip paruh baya warga Bumi Nabung Selatan Kabupaten Lampung Tengah, perlu mendapat perhatian pemerintah setempat.
“Saya mempunyai dua orang anak, dalam keseharian dengan hidup serba keterbatasan. Ya saya berharap pemkab dapat memberiman bantuan untuk merehab rumah yang terbuat dinding dari bambu anyaman (Gribik),”ungkapnya, Sabtu (11/5/2019).
Lebih lanjut, kata Mbah Surip saat ini dirinya usaha mencari kayu bakar dijual untuk makan yang udah lama menempati rumah gribik trbuat dari bambu tak layak dihuni.
Dengan wajah yang sedih saat diwawancara mbah Surip mengatakan berharap agar pemerintah dapat membantunya merehap dengan adanya bedah rumah.
Mbah Surip sangat sabar tinggal rumah gribik terbuat dari bambu dengan waktu yang lama dengan memiliki 2 anak.
Sementara itu, Gianto pun masyarakat Bumi Nabung Selatan Lampung Tengah mempuyai rumah gribik yg terbuat dari
Papan kayu yang tidak layak dihuni, pada 26 Januari 2019.
Gianto seorang kepala rumah tangga yang mengalami cacat pada bagian kakinya dikarnakan kecelakaan hanya bisa pasrah diri terhadap rumahnnya yang masih gribik yang terbuat dari kayu papan yang berumur puluhan tahun itu.
Gianto ingin juga bisa dapat bantuan dari pemerintah supaya biar dapat bedah rumah.
Saat diwawan cara Gianto yang cacat pada kakinya berkata mempunyai impian harapan bisa mempunyai rumah baru dan dapat bantuan dari pemerintah.
Sementara itu, Kepala Kampung Bumi Nabung Selatan Suryadi mengatakan bahwa agar pemerintah dan dinas terkait turun kekampungnya bersilaturahmi kerumah masyarakat yang masih punya rumah gribik dari Bambu dan dari kayu papan yang tidak layal huni.
“Jadi kita upayakan ada program bedah rumah tidak salah sasaran, supaya warga yang memiliki ramah tidak layak huni bisa terbantu,”pungkasnya. (*)
Penulis/Foto : Hari