Sepeda ini memang sengaja diparkir, karena driver-nya sedang mengopi bersama saya. Namanya Mbah HADI SAKSONO. Beliau tinggal di Bedeng 5, Trimurjo, Lampung Tengah. Artinya, beliau mengayuh sepeda hingga di Eddy Law Coffee di Kampus 15A Metro berapa kilometer? Entahlah, kalkulasi matematika saya telah kalah dengan empati yang mendalam ini, makanya beliau saya ajak mengbrol saja.
Bapak, Ibu, apa yang sekiranya Mbah Hadi cari sehingganya bersedia mengayuh sepeda sekian kilometer?
Subhanallah … Hanya untuk menebus sebuah kata komitmen. Sekian hari yang lalu, ada orang yang pesan kepada beliau kerajinan pot bunga dari ban bekas seperti yang dibawa di sepedanya. Kata beliau, si pemesan sudah men-DP Rp 20 ribu. 4 pot yang dipesan jumlah harganya adalah Rp 30 ribu. Jadi, setelah diantarkan sesuai pesanan, sisanya hanya Rp 10 ribu yang sekiranya beliau terima nantinya.
Celakanya, beliau lupa siapa pemesan yang sebelumnya telah men-DP. Saya pertanyakan alamatnya pun, beliau juga lupa. Antara bingung dan bengong saya semakin tercengang, sebab alasan mendasar dari Mbah Hadi Saksono yang pengakuannya telah berusia 98 tahun, adalah untuk sebuah komitmen. Tak perduli hanya senilai Rp 10 ribu, atau pun berapa jauh harus mengayuh sepedanya, janji adalah janji, dan beliau telah luar biasa berusaha menepatinya.
Bapak, ibu, jika dari Anda-anda ada yang meresa pernah memesan pot yang dimaksud, silahkan hubungi saya di Cafe Eddy Law, kampus. Insyaallah, saya antarkan sampai kediaman Mbah Hadi Saksono, keberadaan tempat tinggal beliau telah saya kantongi. Semoga beliau sebagai sesepuh kota ini tetap diberikan umur panjang agar kita-kita yang muda bisa belajar tentang arti komitmen dari beliau.
Sumber : Group Metro Kita Punya