Metro, Metrodeadline.com – Polres Metro bersama TNI Kodim 0411 KM melakukan pengamanan aksi unjuk rasa Aksi Damai yang dilakukan oleh Aliansi Himpunan Mahasiswa dan Komunitas Ojol Kota Metro, Senin (1/9/2025)
Giat tersebut berlangsung di Mako Polres Metro dan Kantor DPRD Kota Metro.
Kegiatan pengamanan aksi unjuk rasa di pimpin langsung Kapolres Metro dan Dandim 0411 KM yang di dampingi seluruh personel sebagai penanggung jawab titik pengamanan dan negosiator dalam kegiatan menyampaikan tuntutan yang dilakukan oleh mahasiswa dan komunitas ojol di Polres Metro.
Sementara itu, kegiatan tersebut diwarnai dengan aksi damai aliansi mahasiswa dengan penuh khidmat bukan untuk menantang, melainkan untuk menyuarakan nurani ini menjadi simbol solidaritas mahasiswa Metro terhadap rekan-rekan mereka yang menjadi korban tindakan represif aparat dan tidak hanya sekadar menyampaikan protes, mahasiswa juga menuntut akuntabilitas institusi Polri dalam menjaga amanah reformasi untuk melindungi rakyat dan menghormati kebebasan berpendapat.
Kapolres Metro, AKBP Hangga Utama Darmawan, S.IK menyampaikan, bahwa pihaknya mengapresiasi atas tertibnya aksi yang berlangsung.
“Kepolisian membuka diri seluas-luasnya untuk mendengar semua aspirasi yang disampaikan dengan baik dan tertib, seperti yang sudah kita sepakati bersama. Kami mengapresiasi aksi damai ini. Mari kita duduk bersama di lapangan apel Polres Metro, berdiskusi secara konstruktif untuk menemukan titik terang dan solusi dari semua tuntutan yang disampaikan,” ujarnya.
Selain itu, pernyataan tersebut sontak disambut tepuk tangan mahasiswa. Tanpa kericuhan, massa bergerak memasuki area lapangan apel Polres Metro. Di situlah dialog terbuka digelar, sebuah pemandangan yang jarang terjadi ketika aparat dan mahasiswa berada pada garis berseberangan.
“Kesiapan Polres Metro membuka ruang dialog dinilai sebagai langkah maju dalam merespons aspirasi publik. Model tersebut sekaligus mengirim pesan bahwa kepolisian bisa hadir sebagai mitra masyarakat, bukan sekadar aparat yang bersenjatakan represi. Bagi mahasiswa, aksi ini bukan sekadar ajang protes, melainkan juga pendidikan politik nyata: bahwa demokrasi harus dijaga dengan akal sehat, bukan amarah semata,” pungkasnya. (Aliando)