Post Views: 97,478

Tangerang,Metrodeadline– Diduga menyimpang dan tidak sesuai spesifikasi teknis,proyek Pemagaran SDN II Tigaraksa, Kabupaten Tangerang-Banten,jadi Sorotan(Kamis 23/11/2023)
Sorotan terhadap plaksanaan proyek Pemagaran yang diduga kuat menyimpang itupun didasari akan adanya penggunaan bahan material besi banci dan beberapa proses pengerjaan yang dinilai berbagai pihak janggal sehingga berpotensi dapat merugikan keuangan negara.
Dari hasil penelusuran dilokasi plaksanaan proyek yang dilakukan menggunakan alat ukur Sigmat oleh beberapa penggiat sosial, didapati adanya jenis ukuran besi 12 banci,tak cukup sampai disitu saja nampak pula pada kegiatan tersebut beberapa proses pemasangan ceker ayam diduga kuat tidak sesuai dengan spesifikasi teknis kegiatan yang sudah tertuang didalam dokumen kontrak,
Masih dalam pelaksanaan proyek, terlihat pula ring slup yang digunakan terlihat sangat kecil yang diketahui berukuran 4 mm,para pekerja yang nampak sedang melakukan beberapa pekerjaan terlihat tidak terlengkapi dengan alat pelindung diri APD K3 secara lengkap.
Salah satu perkerja yang kala itu coba dikonfirmasi oleh awak media ini, mengatakan bahwa besi behel yang digunakan untuk slup balok menggunakan besi 12 full sedangkan ring slup menggunakan besi 6 full.
“Besi slup baloknya pake 12 full sedangkan ring slup nya pake besi 6,Ucap pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ketika disinggung mengenai jenis besi yang digunakan diduga kuat merupakan besi banci,para pekerja seketika diam dan enggan memberikan jawaban apapun.
Diwaktu bersamaan,Anda (40) tahun salah satu warga yang sekaligus pula merupakan aktivis senior yang kala itu turut menyaksikan proses pelaksanaan kegiatan pemagaran tersebut, menuturkan kekecewaan nya terhadap apa yang terjadi,
“Saya selaku warga masyarakat Kabupaten Tangerang merasa kecewa dengan apa yang terjadi dibeberapa proses pembangunan yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang,yang mana beberapa dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan diduga kuat sangat tidak sesuai dan berpotensi dapat merugikan keuangan negara,Ucap anda kepada awak media ini(Rabu 22/11)
Dirinya pun meminta dengan tegas kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang,Dadan Gandana sebagai kuasa pengguna anggaran dapat segera melakukan perbaikan dan evaluasi nyata terhadap para pengawas yang menurut dirinya sekan”Tidur”(Tutup mata)didalam melakukan proses pengawasan.
“Saya meminta dengan tegas kepada pimpinan Dinas Pendidikan agar segera melakukan evaluasi kinerja terhadap para pengawas,bagai mana tidak andai ini di awasi dengan baik tidak mungkin selama berhari-hari proses pengerjaan ini dimulai hal hal semacam ini tidak terhendus, pengawas pengawas yang seperti ini yang dapat mengakibatkan munculnya berbagai masalah pada proses akhir sebuah pembangunan konstruksi.Tukasnya dengan nada kesal.
Perlu diketahui proyek Pemagaran yang diduga kuat bermasalah tersebut dikerjakan oleh CV. DOA EMAK PERKASA dengan nilai kontrak mencapai Rp.150.000.000,.(Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).
Hingga kini proyek pemagaran SDN II Tigaraksa tersebut masih terus dikerjakan, sampai saat ini pihak kontraktor maupun Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi dan pemberitaan lebih lanjut(Nurdin)