Astaghfirullah, Dinkes Lamteng Terkesan Asal-Asalan Pesan Baju Haznat


LAMPUNG TENGAH – Komisi IV DPRD Lampung Tengah melihat adanya indikasi asal-asalan dalam pemesanan baju Hazmat sebagai alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis.

Hal itu dikarenakan, komisi yang salah satunya membidangi kesahatan itu mendapati APD Hazmat yang dipesan oleh Dinas Kesahatan Lamteng, jauh dari kata standar untuk penanganan pasien Covid-19.


Anggota Komisi IV DPRD Lamteng Agus Suwandi menyebutkan, pihaknya telah melihat langsung kualitas Hazmat yang telah dipesan oleh Dinas Kesehatan. Menurutnya, Hazmat tersebut sangat tipis dan menyerap air jika disemprotkan.

“Baju Hazmat tidak sesuai bahkan jauh dari standar, kami sudah cek langsung (ke gudang Diskes Lamteng). Tapi saya dengar itu mau dikembalikan lagi (ke suplayer),” kata Agus Suwandi, Kamis (9/4/2020).

Tak hanya itu, Komisi IV lanjut Agus, akan segera melayangkan surat untuk dengar pendapat. Alasannya, dinas terkait seperti melakukan lepas tangan terkait bahan APD Hasmat yang tidak sesuai standar.

“Komisi IV akan melayangkan surat ke Diskes dan Direktur RSUD Demang Sepulau Raya. Alasannya, karena kedua dinas saling lempar tanggung jawab. Kita akan konfrontir terkait pemesanan APD itu,” sebutnya.

Tak hanya itu, Komisi IV juga merasa baik Diskes maupun RSUD Demang Sepulau Raya, tidak melakukan koordinasi terkait anggaran pembelian APD, pihak yang diberikan tender, serta teknis pembelian.

“Kami hanya ingin tahu APD yang dipesan itu sudah sesuai prosedur atau tidak, sesuai Juklak dan Juknis atau tidak. Karena selama ini kami memang tidak dilibatkan oleh dinas terkait,” pungkasnya.

Hal tak jauh berbeda juga diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Lamteng Yulius Heri Susanto. Yulius melihat Diskes Lamteng tidak transparan dalam penanganan Covid-19 di kabupaten itu.

“Saya mendengar langsung bagaimana petugas kesehatan di sejumlah Puskesmas (di Lamteng), itu tidak dilengkapi dengan APD yang standar. Ini kan sangat miris, padahal petugas kesehatan kita adalah garda terdepan dalam memerangi Covid-19,” kata Yulius Heri Susanto.

Untuk itu Yulius berharap, Pemkab Lamteng melalui Diskes tidak seperti sedang bermain catur dan lambat dalam berpikir dan menentukan keputusan.

“Kita ini tidak sedang beramain catur terlalu banyak berpikir. SDM (petugas kesehatan) harusnya mendapatkan APD yang baik dalam mereka menangani Covid-19. Jadi saya berharap kita untuk tidak main-main, karena ini urusan kemanusiaan dan menyangkut nyawa banyak orang,” tutupnya.

Sementara itu, pihak Kadis Dinkes Lamteng hingga saat ini belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi dan via telpon tidak bisa dihubungi. (red)

You might also like

error: Content is protected !!