Sosper Di Seputihbanyak, Ni Ketut Dewi Nadi Berharap Lamteng Tetap Damai Dan Warganya Terus Hidup Rukun
Penulis : Agus Setiawan
LAMPUNG TENGAH – Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi PDI Perjuangan Ni Ketut Dewi Nadi, S.T, melaksanakan Sosialisasikan Perda No 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman Rembuk Desa Dalam Pencegahan Konflik di Propinsi Lampung. Kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Seputihbanyak, Lampung Tengah, Minggu (15/3).
Dalam kesempatannya, hadir dua pemateri yaitu I Komang Koheri, S.E, dan Ketua PHDI Lamteng I Ketut Suwendra, M.M. Selain itu, hadir juga Camat Seputihbanyak Supriyanto, Kepala Kampung Sakti Buana I Wayan Widastre serta tamu undangan dan masyarakat setempat.
Ni Ketut Dewi Nadi mengatakan bahwa munculnya konflik sosial yang terjadi ditengah masyarakat, umumnya berawal dari masalah yang tidak terselesaikan dengan baik. Serta tidak adanya pihak-pihak berkompeten untuk menyelesaikan masalah masyarakat tersebut.
Dalam sambutannya juga, Ni Ketut Dewi Nadi menjelaskan bahwa Perda ini sangat penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat agar mencegah konflik sosial yang terjadi di Propinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah.
Diharapkan, lanjut Dewi, Perda ini dapat diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat untuk mendukung terciptanya Propinsi Lampung yang kondusif serta bisa mencegah terjadinya konflik terbuka di masyarakat.
“Harapan saya dengan kegiatan ini, Lampung Tengah tetap damai dan masyarakatnya tetap hidup rukun. Dimana budaya gotong-royong terus terjaga di kabupaten ini khususnya,” tegas Dewi sapaan akrabnya.
Sementara itu, I Komang Koheri selaku pemateri memaparkan beberapa soal tentang rembuk desa. “Disini saya menyampaikan tentang beberapa hal soal rembuk desa. Tujuannya sendiri, untuk mencegah konflik ditengah masyarakat. Dimana untuk pencegahan terjadinya konflik, perlu adanya musyawarah dan mufakat bersama,” kata I Komang Koheri.
Lebih lanjut, Komang Koheri menegaskan bahwa masyarakat harus mengedepankan musyawarah dan mufakat. Agar kedamaian terus tercipta ditengah masyarakat dan konflik maupun gesekan bisa dihindari. (red)
