
metrodeadline.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Metro menggelar lokakarya digital marketing (E-Commerce) pengembangan pembelajaran kewirausahaan dengan judul “Program Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW)” Tahun 2019. Kegiatan berlangsung di gedung sekolah setempat, Sabtu (31/8/2019)
Kepala SMKN 4 Metro Erlian Eka Damayanti, S.Kom,. MT.I mengatakan bahwa peserta adalah siswa-siswi kelas XI, dan XII SMKN 4 Metro yang telah melakukan kegiatan usaha dan memiliki omset penjualan yang berkelanjutan.
“Jadi usaha yang dijalankan oleh siswa antar lain. Siswa memiliki jenis usaha sesuai bidang keahlian, siswa juga diperbolehkan memasang produk dan jasa lintas keahlian sesuai minat dan hobi yang memiliki nilai ekonomis, dengan catatan usaha dikelola oleh siswa baik proses pemasaran dan pengelolaan usaha,”ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Erlian dasar hukum pendidikan ini adalah Permen No. 15 Tahun 2018 (Pasal 9.B) mengenai beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas. Hal itu mencakup manajerial, pengembangan kewirausahaan, supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan.
“Program kewirausahaan secara umum memiliki tujuan untuk membentuk karakter wirausahawan dengan dukungan teknologi komunikasi sebagai media pemasaran dan pendampingan secara terpadu. Lalu memfasilitasi bakat wirausaha sesuai dengan minat siswa, dan mengukur hasil usaha dengan tolak ukur produktifitas dan rupiah yang dihasilkan,”jelasnya.
SMKN 4 Metro Cetak Siswa Wirausaha
Selain itu, masih menurutnya tahapan pelaksanaan program SPW dilaksanakan secara daring dan bimtek rencana aksi melalui tatap muka yang diurutkan sebagai berikut. Salah satunya sosialisasi melalui video conference dan youtube, pendaftaran daring melalui kwu.seamolec.org, pembentukan group pesan singkat untuk jejaring infirmasi, seleksi daring peserta presentasi secara video conference, workshop rencana aksi dan pelaksanaan wirausaha.
Siswa juga tuntut belajar pembuatan blog sebagai dokumentasi dan laporan aktivitas (Siswa wirausaha), pembuatan rekening, dan pembinaan laporan berkalai.
“Ya selanjutnya, monitoring (siswa wirausaha) di sekolah oleh guru kewirausahaan dan komunitas bisnis melalui kegiatan lokakarya “Digital Marketing”. Lalu monitoring laporan omset setiap bulan melalui dan video conference, monitoring usaha oleh tutor teman sebya melalui video, pameran usaha di sekolah, studi banding ke sekolah pencetak wirausaha atau komunitas bisnis, kemudian dievaluasi hasilnya,”paparnya.
Ia menambahakan bahwa sekolah pencetak wirausaha dilaksanakan melalui integrasi mata pelajaran SMK. Mencakup simulasi komunikasi digital, produk kreatif dan kewirausahaan dengan upaya meningkatkan sumberdaya mansia yang kreatif dan mandiri membuka lapangan kerja baru.
“Melalui program SPW ini, diharapkan mampu memberikan solusi melalui mengayan praktikum yang membiasakan siswa dalam mengasah penalaran dan kreatifitas berbasis nilai ekonomi diera revolusi 4.0,”pungkasnya. (Adv)