Berkas Pinlu Bermasalah Ditangani KPKNL Metro

Penulis : Fredi Kurniawan Sandi

foto net

metrodeadline.com –  Data berkas pinjaman lunak (Pinlu) bergulir bermasalah di empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Metro nilainya mencapai Rp. 2 miliar lebih, kini di tangani KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) dalam hal penagihan.

Kepala KPKNL Metro, Maya Sartika melalui Kasi Piutang Negara, Suherman membenarkan hal tersebut. Ia mengaku sejak MoU (Memorandum Of Undersanding) dengan Pemkot Metro dalam hal penagihan pada 2011 silam nilainya sudah berkurang mencapai 90 persen.

“Ada empat OPD yang kita tangani, yakni Dinas Sosial, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian MoU untuk dimulainya penagihan pada 2011 silam. Sedangkan untuk Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan MoU untuk penagihan 2017,”ungkapnya kepada harian metrodeadline.com, di Gedung KPKNL Metro, Jl. Ah. Nasution Kota Metro, Kamis (12/03/2020).

Lebih lanjut, Suherman merinci jumlah berkas yang di terima KPKNL Metro sebanyak 747 berkas, dan saat ini tersisa 46 berkas dengan nilai Rp. 265.000.000. Kemudian untuk Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan sebanyak 17 berkas dan tinggal 14 berkas dengan nilai Rp 174 juta.

“Untuk kendala dalam penagihan, memang dari awal tidak ada jaminan. Sehingga kita harus pendekatan terlebih dahulu dengan debitur agar bisa mengembalikan piutang tersebut. Namun kita juga memahami di sisi lain, di lapangan kondisinya tidak mampu dan pindah domisili. Oleh karnya menjadi syarat untuk kita tetapkan sebagai piutang sementara belum tertagih (PSBT),”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian  dan Perikanan Kota Metro, Hery mengatakan bahwa pinlu bergulir  tersebut sudah sejak 2005 silam. Namun, menurutnya setiap tahun sudah dilakukan proses pendataan dan penagihan.

“Jadi dalam hal penagihan semuanya sudah diserahkan ke KPKNL Metro, karna upaya-upaya penagihan yang telah dilakukan oleh OPD terhadap debitur atau penerima pinjaman lunak tidak memberikan hasil yang optimal bahkan berpeluang tidak tertagih,”pungkasnya. (*)

You might also like

error: Content is protected !!