Tokoh Pemuda Kampung Siswo Bangun Menyesalkan Pengeroyokan Brigpol Ahmad Jamari

Laporan : Ropian Kunang

LAMPUNG TIMUR – Terjadinya peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan oleh para oknum terhadap Brigpol Ahmad Jamari anggota kesatuan Sabhara Kepolisian Resort (Polres) Lampung Timur sangat disesalkan oleh Sauji tokoh pemuda beralamat di Jalan Lintas Pantai Timur Desa Siswo Bangun Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah.

Sehingga dugaan penganiayaan pada Senin, 3/2 jam 02,15 WIB di Kampung Sanggar Buana Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah itu berakibat Brigpol Ahmad Jamari meninggal dunia ditempat kejadian perkara (TKP).

Akhirnya, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Lampung melalui anggota Kepolisian Resort (Polres) Lampung Tengah dan Kepolisian Sektor (Polsek) Seputih Banyak dengan reaksi cepat berhasil membekuk 14 orang oknum yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan.

“Jarak dari rumah saya ada 2 kilometer, saya undangan ketempat yang hajatan itu jam 8 (malam), sehabis itu saya pulang, kejadian itu nggak tau, saya tidur”, kata Sauji tokoh pemuda Desa Siswo Bangun Kecamatan Seputih Banyak pada Rabu, 5/2 jam 08.35 WIB melalui sambungan handphone.

Menurutnya, seharusnya tidak terjadi peristiwa pengeroyokan itu, semestinya Brigpol Ahmad Jamari dilaporkan ke pihak berwenang.

“Tapi, apapun bentuknya, seharusnya kalau masyarakat sadar jangan dikeroyok, dianiaya. Dipegang, diserahin sama yang berwajib, ke Propam”, tegasnya.

Apabila dilaporkan, maka akan dilakukan upaya pembinaan terhadap Brigpol Ahmad Jamari.

“Itukan ada pembinaan-pembinaan Polisi, seharusnya begitu, bukannya di bunuh, membunuh itu ada pidananya, nggak boleh”, sesalnya.

Sauji pun tidak setuju terjadi peristiwa itu, karena apapun permasalahannya harus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan atau hukum berlaku.

“Inilah yang jadi persoalan, saya juga nggak setuju itu, senakal apapun, orang itukan ada jalur sendiri sendiri, ada hukum dan ada peraturan”, jelasnya.

Iapun menghimbau dan berharap kepada para pemuda dan masyarakat agar kedepannya peristiwa serupa tidak terulang kembali sebab berakibat fatal sehingga dapat merugikan semua pihak.

‘Kalau ada kejadian kayak gitu, janganlah sampai arogan, akhirnya rugi semua”, harap Sauji. (*)

You might also like

error: Content is protected !!