Kandidat Cabup Lamtim 2020 Ialah Ketua DPP Sedulur Jokowi

Laporan : Ropian Kunang


LAMPUNG TIMUR – Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Humas), Media dan Teknologi Informasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Sedulur Jokowi, Zulfikar Fuad, dikutip dari senayanpost.com.

 

Zulfikar Fuad, telah mengumumkan pencalonan dirinya sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Lampung Timur Periode Tahun 2021-2026 dalam pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan diselenggarakan secara serentak pada tahun 2020 ini.

 

Bang Zul sapaan sehari-hari Zulfikar Fuad mengatakan bahwa pencalonan dirinya adalah bentuk tanggung jawab untuk membangun tanah leluhur.

 

“Saya lahir dan tumbuh besar di Kabupaten Lampung Tengah cukup lumayan lama, yang sekarang menjadi Kabupaten Lampung Tengah, Metro dan Lampung Timur. Ibu saya Asmarawati asalnya dari Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Masa kecil saya dihabiskan di Desa Sukadana bersama kakek Abdul Wahid bin Soleh Gelar Cekaro, nenek Rohaila binti Haji Abdullah dan paman Zaenal Abidin Wahid Gelar Suttan Paku Alam. Saya juga sempat sekolah di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukadana. Kalau saya pulang kampung dan berniat membangun Kabupaten Lampung Timur, itu sudah menjadi kewajiban hidup saya. Diminta atau tidak diminta, sudah menjadi kewajiban hidup saya,” tutur Zulfikar Fuad dihadapan rekan media di Kebun Trubus, Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (5/10/2019).

 

Zulfikar Fuad mengisahkan, ia banyak belajar dari kakeknya, Abdul Wahid, sosok pengusaha dan tokoh masyarakat Desa Sukadana yang tergolong sukses pada masanya. Kendati Abdul Wahid memiliki banyak toko dan ladang, ia sangat rendah hati dan menjalin persaudaraan dengan semua suku bangsa di Kabupaten Lampung Timur.

 

“Sidi itu panggilan terhadap kakek saya Abdul Wahid adalah teladan seorang pemimpin yang mengayomi semua golongan. Ia membina hubungan bersaudara dengan keluarga kita dari suku Jawa, Bali dan Tionghoa, tapi tak ada satu pun yang dibedakan. Rumah kami ya rumah mereka. Dapur kami ya dapur mereka. Makanan yang kami makan juga sama untuk mereka. Mereka susah, kami juga turut merasakan kesusahannya. Sampai dengan hari ini anak cucu masih menjalin persaudaraan,” kata Zulfikar Fuad, mengenang sang kakek.

 

Bang Zul mengatakan, bahwa niatnya untuk maju mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Lampung Timur 2021-2026 muncul sejak pulang kampung beberapa waktu lalu. Ia merasa sangat prihatin menyaksikan kondisi pembangunan di Kabupaten Lampung Timur yang sebenarnya sangat jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Kabupaten / Kota lainnya se-Provinsi Lampung. Karena itu, ia terpanggil untuk memacu percepatan dan pemerataan pembangunan Kabupaten Lampung Timur.

 

“Ketika beberapa kali pulang kampung ke Desa Sukadana dan berkeliling Kabupaten Lampung Timur, saya merasakan aura tahun 80-an di masa saya kanak-kanak. Jalan penghubung antar kampung dan Kabupaten di mana-mana tampak mengalami rusak berat dan berlubang. Di sektor pertanian, bapak-bapak petani masih mengeluh persoalan yang sama yaitu kekurangan pupuk, bibit, air dan mengeluhkan harga jual. Tidak ada perubahan substantif, lebih-lebih yang monumental di Kabupaten Lampung Timur. So, Lampung Timur butuh pemimpin yang membawa terobosan sehingga bisa melakukan perubahan besar,” terang Zulfikar.

 

Zulfikar mengaku hatinya tersentuh, ketika keluarga besar, teman-teman dan masyarakat warga Kabupaten Lampung Timur yang sempat menyampaikan berbagai keluhan, yang intinya prihatin tentang keadaan hidup masyarakat Kabupaten Lampung Timur yang sebagian besar petani, nelayan, pedagang dan pegawai negeri sipil (PNS) masih dalam keadaan serba terbatas dan sulit untuk berkembang.

 

“Bahkan, banyak petani di pedesaan yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan turun-temurun karena seumur-umur berkutat dalam persoalan pertanian yang sama, yakni keterbatasan pupuk, bibit dan air serta fluktuasi harga jual produk pertanian,” ungkapnya.

 

Karena itu, untuk mengatasi keterbatasan pupuk, bibit dan air serta fluktuasi harga jual produk pertanian dan demi meningkatkan produktifitas pertanian, perkebunan dan peternakan yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat Kabupaten Lampung Timur, Zulfikar Fuad menawarkan terobosan berupa pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan untuk ditugaskan memproduksi Pupuk Organik Republik (“Pak Lek”) dan Bibit Unggul Republik (“Bu Lek”) dalam skala besar, sekaligus mengelola promosi, pemasaran dan penjualan produk pertanian dengan manajemen agrobisnis yang profesional.

 

Zulfikar memaparkan, BUMD Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan ini nantinya harus dipimpin dan dikelola oleh profesional di bidang agrobisnis yang tak hanya paham memproduksi pupuk dan bibit serta memenuhi berbagai kebutuhan mendasar petani, tapi juga mampu mengelola tata niaga pertanian dari hulu ke hilir, mampu membuka pasar baru di tingkat nasional dan global, serta mampu mengendalikan harga jual produk pertanian.

 

“Berbeda dengan BUMD pada umumnya yang kerap kembang-kempis dan menjadi ladang korupsi dana APBD, BUMD Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan yang kami gagas ini tidak bergantung pada APBD, melainkan pendanaan pasar modal. Awalnya saja saat pendirian kita pakai dana APBD, pengembangan selanjutnya melantai di Bursa Efek Indonesia atau Go Public untuk menghimpun modal investor pasar modal, sehingga BUMD ini nantinya bisa tumbuh sebagai institusi bisnis yang transparan, profesional dan menguntungkan bagi petani. Menciptakan lapangan kerja dan lapangan usaha bagi mayarakat Kabupaten Lampung Timur,” papar Zulfikar yang juga perencana keuangan kualifikasi internasional, CFP.

 

Di sisi lain, Zulfikar Fuad berpandangan, untuk memacu percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lampung Timur yang jauh tertinggal juga dibutuhkan terobosan besar. Membangun infrastuktur dengan cepat dan merata tidak cukup mengandalkan kontraktor. Demikian juga pembiayaan pembangunannya tidak cukup mengharapkan dari APBD Kabupaten Lampung Timur. Karena itu, ia menawarkan terobosan berupa pendirian dan penugasan BUMD Bidang Infrastruktur, dengan dukungan pembiayaan investor pasar modal yang dihimpun melalui Bursa Efek Indonesia.

 

“Kontraktor lokal tetap perlu didukung dan dibina agar berkembang. Tapi tidak bisa bergantung dengan kontraktor saja. Kalau bergantung dengan kontraktor, target volume pekerjaan, waktu dan kualitas sulit tercapai. Begitu juga pembiayaan pembangunan infrastruktur secara masif, tidak cukup mengandalkan APBD Kabupaten Lampung Timur. Bayangkan yang harus kita bangun dalam lima tahun atau satu periode jabatan adalah jalan kampung dan kabupaten di seluruh Kabupaten Lampung Timur. Perjuangan kita adalah melakukan perubahan besar, karena itu juga memerlukan terobosan besar,” tegas Zulfikar Fuad.

 

Di akhir perbicangan dengan rekan media, Zulfikar Fuad mengucapkan terima kasih kepada tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, keluarga besar dan masyarakat Kabupaten Lampung Timur yang berkontribusi membantu untuk pemenangannya dalam pemilihan Bupati Kabupaten Lampung Timur tahun 2020 mendatang.

 

“Mohon doa restu dan dukungan Bapak, Ibu seluruh masyarakat Kabupaten Lampung Timur untuk pencalonan saya dalam pemilihan Bupati Kabupaten Lampung Timur 2020. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang ikut bersama-sama dalam satu gerbong besar; bergerak, berkontribusi dan berpartisipasi dalam perjuangan membangun Kabupaten Lampung Timur. Tidak ada kekuatan selain kekuatan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa melalui alam semesta. Tidak ada kekuasaan yang hakiki kecuali kuasa Allah SWT, terimakasih,” pungkas Zulfikar Fuad. (JS)

You might also like

error: Content is protected !!