Rencana, Dinas Pariwisata Lampung Timur Agendakan Tinjau Potensi Puncak Gunung Tumiang

LAMPUNG TIMUR – Menyikapi potensi Gunung Tumiang untuk dijadikan objek wisata alam Puncak Tumiang, untuk itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Timur, Junaidi agendakan kunjungan kerja.

Gunung Tumiang layak dikembangkan sebab memiliki 2 akses ruas badan jalan, yaitu jalur lingkar 2 kilometer dan jalur lurus dari tepi jalan Lintas Pantai Timur ke lokasi lebih kurang 1 kilometer.

“Ya, nanti kita agendakan, terimakasih,” kata Junaidi pada Jumat, 20 November 2020 jam 03.38 WIB melalui WhatsApp singkat.

Hal senada diutarakan Adianto Kepala Bidang Destinasi akan melihat terlebih dahulu potensi.

“Kita akan lihat dulu potensinya,” ujar Adianto pada jam 08.11 WIB melalui WhatsApp.

Potensi dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana status kepemilikan tanah, apakah milik perorangan atau aset Desa setempat.

Sebelumnya, saat metrodeadline melakukan penelusuran pada Kamis, 19 November 2020 menemukan Air Terjun Way Guruh Kiam di Dusun Kuripan Desa Sukadana Kecamatan Sukadana.

Air Terjun Way Kiam merupakan objek wisata tersembunyi yang membutuhkan pengelolaan dan kepedulian semua pihak dalam rangka pengembangan

Sunandar (40) warga Dusun Sabah Desa Sukadana mengatakan debit air terjun way ki kecil apabila pintu air bendungan sungai Way Muara Bungur Desa Lehan Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Lampung Timur (dibagian hulu) dibawah jembatan lintas pantai timur ditutup.

“Air terjunnya kecil kalau pintu air sungai Way Muara Bungur ditutup, air Way Muara Bungur juga mengalir ke Air Terjun Way Guruh Lehan,” tutur Sunandar kepada metrodeadline pada Kamis, 19 November 2020 pukul 16.30 WIB saat ditemui di sawahnya di hilir Air Terjun Way Kiam.

Sawah milik Sunandar dan masyarakat lainnya masih dapat di garap atau 2 kali panen dalam setahun.

“Walaupun kemarau, sawah kami masih bisa garap, tapi musim hujan airnya banjir luber karena nggak ada drainase giliran padi kuning siap panen, setahun masih bisa 2 kali panen,” katanya.

Suara gemuruh Air Terjun Way Kiam terdengar sampai Dusun Sabah Desa Sukadana tempat tinggal Sunandar yang berjarak sekitar 2 kilometer di hilir.

“Kalau lagi musim hujan suara air terjun besar sekali sampai kerumah kami, sedangkan jaraknya sekitar 2 kilometer,” ujarnya.

Ia berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur dapat merealisasikan saluran irigasi hindari banjir saat turun hujan.

Sebelumnya, metrodeadline menelusuri lokasi Gunung Tumiang Desa Sukadana yang layak dikembangkan menjadi destinasi objek wisata Puncak Tumiang.

“Gunung Tumiang terbagi 2 Desa, selain Desa Sukadana juga wilayah Sukadana Tengah, kalau mau dijadikan objek wisata setidaknya dibutuhkan lahan dan menemui pemilik lahan dulu,” kata Jarib Kepala Dusun Asem Kamal Desa Sukadana.

“Kalau badan jalan sudah ada bangunan Belanda, diatas Gunung Tumiang banyak bekas bangunan Belanda, ada pintu besi, terowongan tapi sudah tertutup dan sumur,” terang Jarib.

“Setiap ulang tahun Polri, anggota Polres Lampung Timur pasti mengadakan motor kros ke Gunung Tumiang, terus ke Gunung Pawiki,” ungkapnya.

Kepala Desa Sukadana, Idrus sangat mendukung apabila Gunung Tumiang dan Air Terjun Way Kiam dikembangkan menjadi destinasi objek wisata.

“Saya setuju kalau gunung tumiang dan air terjun way kiam dijadikan lokasi wisata,” kata Idrus singkat saat dimintai keterangan dirumahnya.

Ia berharap agar Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi Lampung maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Timur turut serta mengembangkan.

“Kami berharap Pemerintah, Pemerintah Daerah mengembangkan seperti Puncak Bandung dan Puncak Bogor, di Lampung Timur ada Puncak Tumiang selain Puncak Pawiki,” harap Kepala Desa Sukadana.

Dari Fahmi Rizal staf integrasi pengelolaan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lampung Timur dipe…

You might also like

error: Content is protected !!