Marcus Gideon: Tak Ada Rahasia Jadi Ganda Nomor Satu Dunia

Jakarta,  — Marcus Fernaldi Gideon merupakan ganda putra nomor satu dunia bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo. Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Marcus.

Duet Kevin/Marcus jadi andalan utama meraih gelar di seri turnamen BWF dalam tiga tahun terakhir. Konsistensi ‘Minions’ membuat mereka tak tergoyahkan dari posisi nomor satu dunia untuk waktu yang cukup lama.

Bagaimana pandangan Marcus Fernaldi Gideon terhadap Kevin Sanjaya dan perjalanan kariernya sejauh ini? Berikut wawancara eksklusif CNNIndonesia.com dengan Marcus Fernaldi Gideon:

Sebagai sosok anak dari mantan pemain [Kurniahu, pemain nasional era 80-an] dan kemudian jadi pelatih, bagaimana ayah melatih kamu?

Dari awal sudah diperkenalkan pada badminton. Sebagai pemain nasional, papa punya ekspektasi tinggi ke anaknya. Latihan pasti lebih keras, harus lebih banyak dibandingkan yang lain.

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (Dok. Humas PBSI)

Bagaimana kehidupan Marcus saat kecil?

Kehidupan saya banyak di lapangan badminton, toko olahraga juga di sebelah hall, jadi di situ terus. Pulang sekolah langsung ke lapangan, kalau sudah selesai menunggu di toko sampai malam.

Apakah Marcus memiliki cita-cita lain selain jadi pebulutangkis?

Dulu tidak punya cita-cita lain, hanya ingin jadi pemain bulutangkis habis sekolah juga sering bolos hahaha..

Apakah ayah sering marah?

Awal-awal sering dimarahi karena banyak kalahnya dibanding menang, baik saat latihan dan pertandingan.

Sebagai orang tua pasti ekspektasi tinggi. Kalau dianggap tidak sesuai, diomelin. Terkadang sudah di lapangan diomelin, di rumah diomelin.

Saat kecil saya lumayan sering menangis, termasuk saat kalah pertandingan.

Apakah sempat merasa frustrasi jadi atlet?

Pasti pernah, namun sudah terlanjur memilih jadi pemain badminton, jadi saya bertekad untuk terus mencoba. Batasnya sampai seleksi nasional. Kalau gagal, berarti kuliah, namun akhirnya masuk pelatnas.

Kamu sempat main di nomor tunggal dan ganda. Apakah kamu sempat kecewa hanya main di ganda?

Saya tidak kecewa karena di nomor ganda, saya juara nasional tiga kali, sedangkan di tunggal baru sekali jadi kesempatan lebih banyak di ganda.

Siapa senior yang paling kamu takuti waktu baru masuk pelatnas?

Bang [Mohammad] Ahsan karena agak galak. Dulu senior lebih banyak, kalau sekarang senior-junior tidak terlalu terlihat. Dulu seram lihat senior, kalau mereka lewat, saya lewat jalan yang lain.

Bagaimana pengalaman duet dengan Markis Kido?

Saya banyak belajar dari dia, sosok senior yang jauh di atas saya. Saat saya masih di klub dia sudah juara di banyak turnamen. Saya banyak belajar selama di situ [berpasangan dengan Kido].

Setelah pisah sama Kido, apakah sempat bingung?

Saya biasanya sudah siapkan rencana, seperti misalnya saat keluar dari pelatnas. Saat itu saya juga sudah ada rencana. [Saat berpisah dengan Kido] waktu itu saya bicara sama Mas Chafidz [Yusuf-asisten pelatih ganda putra]. Di pelatnas sedang ada posisi kosong.

Kapan kenal Kevin pertama kali sebelum pasangan?

Belum terlalu kenal soalnya saat saya di pelatnas, dia belum masuk. Saat saya keluar, dia baru masuk. Baru kenal pas mulai pasangan.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/

You might also like

error: Content is protected !!