Nyoman Adi Peri Soroti Anjloknya Harga Gabah Di Lamteng


LAMPUNG TENGAH – I Nyoman Adi Peri, S.H, merupakan salah satu anak transmigran asal Kampung Rama Dewa, Kecamatan Seputihraman, Lampung Tengah. Dimana dirinya saat ini merasa prihatin dengan anjloknya harga gabah di pasaran (pabrik).

Sebab, diusia mudanya dulu dirinya adalah seorang petani. Sehingga, dengan anjloknya harga gabah ini dia paham sekali kondisi atau kesedihan atas kerugian yang di alami oleh petani.

“Diusia muda saya dulu, saya adalah seorang petani di Kampung Rama Dewa. Saat musim panen, banyak harapan harga gabah itu naik. Tapi, kalau kondisinya anjlok begini pasti mengalami kerugian dan rasa kecewa muncul,” kata I Nyoman Adi Peri yang saat ini berprofesi sebagai pengacara.

Nyoman sapaan akrabnya menjelaskan bahwa ditengah pandemik virus corona (Covid-19) saat ini, seharusnya harga gabah itu bisa dinaikan agar bisa menolong petani.

“Seharusnya ditengah wabah Covid-19, petani bisa terbantu dengan harga gabah stabil bahkan bisa dinaikan. Akan tetapi, kalau harganya anjlok sementara harga berasnya stabil bahkan naik ada dua yang dirugikan yaitu petani dan masyarakat,” kata Nyoman yang juga kader PDI Perjuangan.

Masih kata Nyoman, apabila harga gabah anjlok dan harga beras stabil bahkan naik. Dirinya memastikan ada oknum yang bermain untuk mencari keuntungan pribadi.

“Kalau saya melihat anjloknya harga gabah ditengah kondisi seperti ini, saya yakin ada oknum yang bermain. Disinilah, pentingnya peran pemerintah dalam menstabilkan harga dan menindak tegas oknum tersebut,” pungkasnya. (red)

You might also like

error: Content is protected !!