Daerah Irigasi Bendungan Way Andak Satu Sukadana Dikeluhkan Petani

Laporan : Ropian Kunang

 LAMPUNG TIMUR – Air yang bersumber dari daerah irigasi kecil Bendungan Way Andak I Sukadana Kabupaten Lampung Timur dikeluhkan oleh petani penggarap sawah warga Desa Surabaya Udik II Kecamatan Sukadana.

Soalnya, beberapa tahun terakhir ini ia tak lagi menanam padi di sawahnya sebab air yang mengalir melalui saluran irigasi dari bendungan Way Andak I itu tak lagi mengairi sawahnya.

Tidak mengalirnya air terindikasi akibat tersumbat sedimen lumpur dan rumput yang dibabat petugas lalu menumpuk disaluran irigasi tersier.

“Sekarang sawah saya tanami singkong, jagung sebab air nggak ngalir ke sawah karena lumpur nggak dibersihkan”, keluh seorang petani warga Desa Surabaya Udik II pada Minggu, 9/2 pukul 13.00 WIB pemilik dua hektar sawah yang enggan disebutkan namanya.

Selain sedimen lumpur juga disebabkan rumput yang dibersihkan justru disinyalir menumpuk disaluran irigasi.

“Malah waktu rumputnya di babat nggak dibuang melainkan numpuk di saluran irigasi, juga waktu direhab dipasang batu ditempel cement, datang air hujan bubar lagi”, ungkapnya.

Sedangkan dana untuk biaya membabat rumput disaluran irigasi tersier nilainya mencapai ratusan ribu rupiah setiap seratus meter.

“Padahal dana untuk biaya babat rumput nilainya ratusan ribu sepanjang seratus meternya”, terangnya.

Menurut Tukijan (58) petugas penjaga pintu air (PPA) sejak Bendungan Way Andak I Sukadana dibangun pada tahun 1983 hanya satu kali dilakukan kegiatan pengangkatan sedimen lumpur.

“Selama bendungan dibangun baru sekali lumpurnya dibersihkan, tugas saya hanya buka tutup pintu air”, kata Tukijan saat dikonfirmasi dirumahnya.

Pemeliharaan daerah irigasi merupakan kewenangan Kepala Unit Pelaksana Unit Dinas (UPTD) Pekerjaan Umum Bidang Pengairan Kecamatan Purbolinggo.

“Kalau ngecat, bersih lumpur dan rumput itu urusan Kepala UPTD Pengairan Purbolinggo. Saya nggak ngurusi uang karena saya takut”, jelas Tukijan tak terasa air matanya menetes.

“Rehab saluran irigasi mungkin nggak lama lagi karena sudah saya usulkan ke Kepala UPTD Pengairan Purbolinggo dan ke Dinas PU”, urainya.

Iapun berharap Kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, rehabilitasi saluran irigasi segera direalisasikan.

“Saya harap saluran irigasi yang sudah rusak ini supaya cepat dibetulkan”, harapnya.

You might also like

error: Content is protected !!