metrodeadline.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro bersama eksekutif rapat membahas tentang usulan Raperda pengelolaan museum dan kearsipan daerah. Kegiatan rapat dipimpin ketua Pansus, Wakil ketua I DPRD Kota Metro, Anna Morinda, SE,. M. M, di gedung DPRD setempat, Senin (29/12/2019).
Kadisdikbud Kota Metro, Ir. Ria Andari,M.Pd mengatakan bahwa, proposal sudah diusulkan direjen kebudayaan RI, termasuk konsultan membuat kajian.
” Jadi Metro kota pendidikan, kita ingin punya museum bagian dari wisata edukasi,”jelasnya.
Ria mengaku, pihaknya masih mencari-cari untuk isi museum tersebut. Sementara kalau menampilkan museum nuban, sejarahknya Kota Metro dirasa kurang asik dan menarik.
“Saya punya ide, dibuat museum tapis. Tujuan wisata mengambil semua tapis, dan sudah kita konsep melalui kajian. Tahap awal untuk gedung museum di eks UPT Kebersihan depan RSU A. Yani, yang akan renovasi gedung dengan anggarkan Rp. 150 juta untuk calon museum,”ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pansus Raperda DPRD Kota Metro Yulito menyampaikan bahwa, terkait Raperda tentang museum masih dalam tahap pembahasan.
“Jadi belum tuntas masih ada pembahasan tahap selanjutnya, sebelum di sahkan menjadi Perda. Ya akan kita kaju terlebih dahulu, karna selain Dinas pendidikan ada dinas pariwisata juga di dalamnya, sehingga harus benar-benar di kaji lebih matang agar bisa tercapai sebagai icon terbaru di Kota Metro untuk mendukung visi misi Kota Metro sebagai wisata keluarga, “ujarnya.
Sementara, Kabid Kebudayaan Disdikbud Kota Metro, Sabrita mengaku, soal arsip-arsip masih koordinasi.
“Kita tidak punya, semua masih dalam pembahasan belum final, termasuk masih menunggu Perda,”jelasnya, Senin (3/2/2020).
Bagitupun isi, kata dia pakaian adat dan foto-foto bekerjasama dengan perpustakaan. “Untuk konsepnya memang museum tapis lampung, dengan konsep edukasi di dalamnya,”pungkasnya. (*)