LAMPUNG TENGAH – Mantan Kapolda Lampung, yang juga Raja Sekala Brak Brigjen Pol Drs. (Purnawirawan) Edward Syah Pernong, lakukan kunjungan ke kediaman Ni Nyoman Srihayati dan bersama tokoh masyarakat bali di Kampung Rama Indra, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah (Lamteng), Kamis (11/7). Kegiatan itu, diselingi dengan nyeruit bersama. Terlihat, jalinan persaudaraan yang sangat kuat antara satu sama lain yang menyatu dalam acara tersebut.
Dalam kunjungan itu, Pun Edwar sapaan akrabnya membahas sejumlah konflik yang belakangan terjadi di Lamteng.
Edward Syah Pernong menilai, adanya sejumlah konflik yang melibatkan masyarakat di Lamteng, di antaranya dikarenakan ketidakpuasan masyarakat pada aparatur pemerintahan, termasuk kepada kepolisian.
“Harus ada langkah pro aktif sejak awal setiap permasalahan untuk langsung bisa diselesaikan. Pemkab, Polisi, TNI, FKUB harus bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di tengah masyarakat,” kata Edward Syah Pernong
Terkait dari faktor kepolisian, ia menyatakan polisi harus cepat merespon laporan masyarakat, karena menurutnya apabila laporan tidak cepat direspon maka akan mengakibatkan ketidakpuasan.
“Akhirnya karena hal itu, mengakibatkan adanya solidaritas sosial mengelompok, sehingga apabila tidak ditindaklanjuti maka akan cepat memicu pertikaian dan akan cepat melebar,” imbuhnya.
Dengan keberagaman yang ada di Lamteng, Edward yakin kabupaten bergelar Jurai Siwo itu akan mampu menjadi contoh keteladanan kerukunan umat beragama di Provinsi Lampung.
Ni Yoman Sri Hayati, mewakili tokoh masyarakat adat Bali di Kecamatan Seputih Raman menyatakan, salah satu pemicu adanya konflik sosial dikarenakan kurang adanya kesadaran dan menghargai orang lain.
“Kita sebagai masyarakat Lamteng yang hidup di dalamnya harus mampu untuk bisa saling menghargai, dan bisa menempatkan orang lain untuk bisa saling menghormati,” ujar Ni Nyoman Sriharyati.
Ni Nyoman Sri Haryati menjelaskan, pihaknya dalam menjaga keharmonisan umat beragama di Kecamatan Seputih Raman, melibatkan umat beragama dalam berbagai kegiatan. (red)